Ilustrasi ruang kelas. (IDN Times/Samarinda)
Dari hasil sidak anggota Komisi D, direkomendasikan untuk segera dilakukan perbaikan dua ruangan kelas yang mengalami kerusakan agar siswa tidak perlu belajar di kantin.
"Sebenarnya Pak Dukuh Semuten juga menawarkan rumah sebagai tempat belajar sementara namun pihak sekolah memilih menggunakan ruangan kantin sebagai tempat belajar mengajar," ungkapnya.
"Beruntungnya jumlah siswa juga tidak banyak sehingga butuh ruangan yang lebih luas. Namun kita tetap konsen agar ruangan kelas yang rusak segera dibangun," tambahnya.
Komisi D, kata Suratman, juga telah memasukkan anggaran Rp130 juta dalam KUA PPAS 2024 sehingga diharapkan pada APBD tahun 2024 mendatang dua ruangan kelas yang rusak bisa direnovasi.
"Sebenarnya ada belasan SDN di Bantul yang ruangan kelas mengalami kerusakan dan pada KUA PPAS 2024 kita usulkan anggaran untuk renovasi bagi 15 SDN termasuk SDN Semuten," tandas politisi PDI Perjuangan ini.