ilustrasi inflasi (IDN Times/Aditya Pratama)
Selaras dengan normalisasi tarif angkutan udara, harga telur ayam ras juga melanjutkan deflasi seiring dengan ketersediaan pasokan yang meningkat. Produksi dari peternak ayam petelur mulai normal setelah sempat mengalami pemotongan jumlah populasi akibat harga yang jatuh saat pandemik melanda.
Berdasarkan pantauan Bank Indonesia melalui Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), rata-rata harga telur ayam ras di DIY pada Februari 2023 mencapai Rp26.700 per kg, turun dari Januari 2023 yang mencapai Rp28.000 per kg. Harga ini berada di bawah harga acuan Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada tingkat konsumen, yakni Rp27.000 per kg.
Mencermati kondisi terkini dan mengantisipasi risiko inflasi ke depan, terutama menyambut Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan mulai meningkatnya mobilitas masyarakat ke kondisi pra-pandemik, Bank Indonesia bersama Pemerintah Daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY terus bersinergi mencermati kondisi Inflasi untuk menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi, serta memperkuat koordinasi guna menjaga inflasi tetap rendah dan stabil.
Hal-hal tersebut tersebut merupakan komitmen Bank Indonesia, pemerintah, serta seluruh stakeholder guna mencapai inflasi 2023 sesuai kisaran targetnya sebesar 3,0%±1%.