Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Intinya sih...

  • Menteri ESDM akan segera menandatangani WIUPK untuk Muhammadiyah dalam bulan Ramadan
  • Proses kelar di bulan ini sehingga Muhammadiyah bisa berproduksi di sektor pertambangan, terutama tambang batu bara
  • Organisasi kemasyarakatan keagamaan memperoleh hak konsesi sebagai prioritas dalam revisi RUU Minerba, termasuk Muhammadiyah

Bantul, IDN Times - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, memastikan dirinya akan segera menandatangani wilayah izin usaha pertambangan khusus (WIUPK) untuk Muhammadiyah.

"Tidak lama lagi, mudah-mudahan masih dalam bulan suci ramadan, saya akan menandatangani WIUPK untuk Muhammadiyah," kata Bahlil saat jadi pembicara acara safari Ramadan di Madrasah Muallimin Muhammadiyah, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin (10/3/2025).

1. Jamin bulan ini proses selesai

Ilustrasi tambang batu bara (IDN Times/Aditya Pratama)

Bahlil tak merinci soal waktunya. Tapi, dia bilang proses kelar di bulan ini sehingga Muhammadiyah bisa segera berproduksi di sektor pertambangan.

"Di tambang batu bara saja. Saya rencanakan di bulan-bulan ini selesai," kata Bahlil.

2. Diatur di RUU Minerba

Bahlil Lahadalia (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Bahlil memastikan jika organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan memperoleh hak konsesi sebagai prioritas dalam revisi Undang-Undang Mineral dan Batubara (RUU Minerba).

Sehingga, dia menjamin WIUPK ini nantinya juga tak akan jadi masalah karena telah memiliki landasan hukum.

"Alhamdulillah, secara aturan sudah clear dan sekarang untuk memperkuat, kami masukkan di perubahan undang-undang Minerba di mana di situ ormas keagamaan diberikan hak konsesi sebagai prioritas, jadi, tidak ada lagi persoalan," ucap Bahlil.

3. Bahlil jelaskan A-Z tambang ke Muhammadiyah

Ilustrasi Tambang (IDN Times/Aditya Pratama)

Bahlil berujar, Muhammadiyah jadi salah satu ormas keagamaan yang telah mengurus izin mengelola tambang selain Nahdlatul Ulama (NU).

Ormas keagamaan pimpinan Haedar Nashir itu juga sempat mengundang Bahlil ke menemui para pengurus pusat Muhammadiyah sebelum memutuskan menerima izin usaha tambang dari pemerintah hampir sekitar setahun lalu.

"Waktu itu fair, sangat bagus karena saya diundang di pengurus pusat dan kami berdiskusi tujuannya apa, aturannya, pengelolaannya bagaimana, ternyata Muhammadiyah ini memang betul organisasi kemasyarakatan keagamaan yang penuh dengan orang-orang intelektual berkarakter dan mempunyai kapasitas yang luar biasa," kenang Bahlil.

"Niat yang baik tapi kalau dengan cara yang tidak baik juga tidak pas, maka ditanyakan semua waktu itu dan saya jelaskan dari A sampai Z," katanya.

Editorial Team