Badan Gizi Nasional Cari Keberadaan Ratusan SPPG Pasca Bencana Sumatra

- 200 lebih SPPG di Sumatra hilang kontak pasca bencana November 2025.
- Bencana longsor dan banjir bandang juga berdampak pada relawan dapur MBG.
- 319 SPPG masih aktif dan dialihfungsikan menjadi dapur umum untuk masyarakat pengungsi.
Yogyakarta, IDN Times - Ratusan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai dapur penyedia Makan Bergizi Gratis (MBG) dilaporkan tak aktif atau hilang kontak pascabencana yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra.
Selain unit SPPG, para relawan dapur menjadi korban bencana ekologis di Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat.
1. Luluh lantak atau cuma tak ada sinyal?

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana mengatakan, terdapat 200 lebih SPPG yang hilang kontak sejak bencana akhir November 2025. Rinciannya sebanyak 44 unit SPPG ada di Sumatra Utara dan sekitar 180 unit di Aceh.
Dadan mengaku masih perlu memastikan kondisi ratusan dapur MBG tersebut lumpuh akibat bencana atau terkendala gangguan jaringan telekomunikasi.
"Kita belum bisa identifikasi," kata Dadan di Dadan di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Selasa (9/12/2025).
2. Belum data relawan dapur terdampak

Dadan menyatakan, bencana longsor hingga banjir bandang juga berimbas pada relawan dapur MBG. Pihaknya berencana melakukan pendataan saat masa pemulihan.
"Karena tersebar luas, dan kami mungkin nanti setelah situasi normal dan masuk masa rekonstruksi, baru kita akan tahu," ungkapnya.
3. 319 SPPG menjadi dapur umum

Dadan menambahkan, terdapat 319 unit SPPG yang masih aktif dan dialihfungsikan menjadi dapur umum untuk kepentingan masyarakat pengungsi. Dapur MBG ini akan beroperasi untuk memenuhi kebutuhan gizi balita, anak dan ibu hamil di tempat pengungsian.
"Karena kami sudah kirimkan uang cukup ke masing-masing SPPG yang melayani pengungsi agar mereka tetap bisa melaksanakan programnya. Apalagi sejauh BNPB, TNI-Polri, dan Kementerian Sosial meminta kita untuk ikut terlibat, kita akan tetap laksanakan," imbuh Dadan.


















