Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Asrama Haji (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Sleman, IDN Times - Mulai besok Kamis (1/10/2020) Pemerintah Kabupaten Sleman mulai mengaktifkan Rusunawa Gemawang sebagai tempat isolasi pasien COVID-19.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo menerangkan rusunawa hanya akan digunakan ketika penghuni Shelter Asrama Haji sudah mencapai 90 persen.

1. Sudah lakukan sosialisasi

Kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo. IDN Times/Siti Umaiyah

Joko menyatakan pihaknya bersama Pemerintah Kapanewon Mlati telah melakukan sosialisasi kepada warga setempat. Dari sosialisasi yang dilakukan, warga dapat menerima jika rusunawa digunakan sebagai lokasi pasien kasus konfirmasi tanpa gejala (asimptomatik).

"Pada prinsipnya warga tidak menunjukkan tanda-tanda penolakan," ungkapnya pada Rabu (30/9/2020).

2. Penggunaan rusunawa hanya sebagai cadangan

unsplash/sharon-mccutcheon

Penggunaan rusunawa menurut Joko hanya digunakan sebagai shelter cadangan, sedangkan yang utama tetap berada di Asrama Haji. 

"Rusunawa untuk cadangan akan dipakai kalau Asrama Haji sudah mencapai 90 persen terpenuhi. Tapi secara operasional mulai besok yaitu 1 Oktober sudah siap jika sewaktu-waktu ada pasien masuk," terangnya.

Untuk jumlah hunian di Asrama Haji per Rabu (30/9/2020) terdapat 69 orang dari kapasitas maksimal sebanyak 138 kamar.

3. SDM sudah disiapkan

Kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo. (IDN Times/Siti Umaiyah)

Tenaga kesehatan per 1 Oktober sudah mulai ditempatkan di rusunawa. Tenaga kesehatan untuk sementara akan dirangkap dari tenaga kesehatan yang ada di Asrama Haji dan dibantu oleh petugas dari puskesmas di Kabupaten Sleman.

"SDM mulai besok 1 Oktober 2020 sudah siap," paparnya.

 

Editorial Team