Mahasiswa UNY manfaatkan biji salak untuk atasi hama pada jamur kuping. Dok: istimewa
Fatimah Nur Qomariah menjelaskan, di Indonesia keberadaan sirsak cukup banyak, namun pemanfaatannya belum dilakukan secara maksimal. Biasanya buah ini hanya diambil bagian daging buahnya, sedangkan biji dibuang. Padahal di dalam biji sirsak terkandung berbagai macam senyawa yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.
“Biji sirsak sebagai bioakarisida digunakan sebagai insektisida alami karena mengandung anomuricin, annonacin, anomurine, atherospermine, caclourine, cohibin, panatellin, xylomaticon, reticuline, sabadelin, dan solamin,” katanya.
Biji sirsak juga menjadi insektisida dan larvasida, untuk penolak serangga dan sebagai racun kontak dan perut serangga. Pada kasus yang lain, biji sirsak terbukti dapat mengurangi jumlah caplak pada sapi. Hal tersebut menunjukkan bahwa biji sirsak dapat dimanfaatkan sebagai akarisida.
“Zat alkaloid yang terkandung dalam biji sirsak seperti annonain, mauricine, dan mauricinine yang berfungsi sebagai antifeedant dan insektisida juga bersifat sama terhadap caplak dan tungau," terangnya.