Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Asrama Unisa Disiapkan Jadi Pesantren COVID-19 untuk Rawat OTG

Ilustrasi ruang isolasi (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Sleman, IDN Times - Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta tengah mematangkan teknis penggunaan asrama miliknya sebagai tempat perawatan bagi pasien COVID-19 asimptomatik atau tanpa gejala.

Rektor Unisa Yogyakarta, Warsiti, mengatakan penggunaan asrama miliknya merupakan kerja sama antara Unisa dengan Pemkab Sleman. Nantinya, asrama ini digunakan untuk Pesantren COVID-19 bagi OTG yang berasal dari Kabupaten Sleman.

"Saat ini sedang diinisiasi kerja sama dengan Pemkab Sleman dalam hal ini Dinkes Sleman tentang Pesantren COVID-19 Muhammadiyah yang bertempat di Asrama Unisa Yogyakarta," ungkapnya pada Selasa (24/11/2020) malam.

1. Diketuai oleh MCCC PWM DIY

Ilustrasi petugas medis yang menangani COVID-19 (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

Warsiti mengatakan, pesantren di Unisa Yogyakarta ini merupakan pesantren unit dua, di mana untuk pesantren pertama berada di gedung PPA KHA Dahlan 32 Yogyakarta. Di dalam penyelenggaraannya diketuai oleh Muhammadiyah COVID-19 Command Center (MCCC) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY.

"Pesantren COVID-19 Muhammadiyah ini merupakan tempat isolasi untuk OTG. Penyelenggaraan Pesantren COVID-19 Muhammadiyah yang bertempat di Unisa ini diketuai oleh MCCC PWM DIY bekerjasama dengan PKU Muh Gamping dan Unisa Yogyakarta," katanya.

2. Untuk selesaikan masalah bangsa

ilustrasi ruang isolasi (ANTARA FOTO/REUTERS/Marko Djurica)

Warsiti mengatakan, kerja sama antara Unisa dengan Pemkab Sleman ini merupakan salah satu bagian dari penyelesaian masalah bangsa. Di mana saat ini Indonesia tengah menghadapi pandemik COVID-19.

"Kerja sama ini didasari pada spirit gerakan al maun dan taawun untuk negeri, saling bekerja sama untuk menyelesaikan masalah bangsa. Dalam hal ini COVID-19," katanya.

3. Asrama Unisa 50 ruang kamar

Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo. (IDN Times/Siti Umaiyah)

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo mengatakan, penggunaan asrama milik Unisa ini dilakukan karena dua faskes darurat milik Pemkab Sleman, baik di Asrama Haji maupun Rusunawa Gemawang penuh.

Dia mengatakan, asrama milik Unisa ini memiliki sebanyak 50 kamar, di mana satu kamarnya terdapat dua tempat tidur. Joko mengatakan, jika ingin dimaksimalkan, maka asrama milik Unisa bisa digunakan untuk menampung dua orang per kamar.

"Kapasitas baru 50 kamar, satu kamar ada 2 bed sebenarnya. Jadi kalau mau optimal ada 100," paparnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siti Umaiyah
Paulus Risang
Siti Umaiyah
EditorSiti Umaiyah
Follow Us