Yogyakarta, IDN Times - Akhirnya, Pameran Seni Rupa Kontemporer ARTJOG 2020 dibuka pada Jumat (8/8/2020) malam. Mengusung tema Resilience, pameran besar itu tanpa ingar bingar. Tak ada panggung, tak ada tepuk tangan pengunjung. Berganti tiga empat video wajah tokoh silih berganti terpampang di dinding putih ruang pamer Jogja National Museum (JNM) untuk memberi sambutan.
Ada Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X, Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid, perwakilan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), juga Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebudayaan Sumadi, dan Kepala Dinas Pariwisata Singgih Rahardjo. Tak ketinggalan penyelenggara Heri Pemad, curator pameran Hujatniko, dan sejumlah seniman peserta ARTJOG. Sajian pembukaan event seni yang beradaptasi dengan kondisi pandemi.
“Seni itu teramat panjang, sedangkan hidup terlalu singkat,” kata Sultan mengawali sambutannya dengan mengutip kata mutiara Bapak Kedokteran, Hippocrates yang hidup pada abad XII lalu.
Sultan mengomentari kreativitas seni yang tiada matinya di tengah pandemi COVID-19 yang justru menghilangkan sejumlah event kesenian. Kondisi itu tak lepas dari watak seniman yang selalu gelisah dalam berkreasi. Mereka berkolaborasi untuk mencari solusi.
“Tertantang memunculkan gagasan baru untuk membentuk seni kreatif dengan cara baru dan bentuk baru pula,” kata Sultan.