Potret keindahan Candi Borobudur (pixabay.com/jumbojet)
Prof. Timbul mengatakan, orang yang pernah memimpin pemugaran Candi Borobudur pada tahun 1907 - 1911, Theodoor van Erp, menemukan chattra di Borobudur, saat pengukuran rekonstruksi. Namun, ia menyebut hal tersebut harus dikritisi kembali. "Itu chattra bagian apa? Kemudian ada percobaan batu chattra itu. Kita lihat juga batu chattranya itu berapa persen, yang lama yang asli itu," ungkap Prof. Timbul.
Ia menegaskan chattra yang akan dipasang di Borobudur, bukanlah chattra asli. Jika memang benar asli, dikatakan Prof. Timbul, harus ada pertanggung jawabannya. "Wong itu dulu kan sudah pernah dipasang Van Erp, terus diturunkan lagi. Menjadi pertanyaan toh, kenapa Van Erp sudah pasang, kok diturunkan lagi. Waktu itu masih ada keragu-raguan," ucap Prof. Timbul.
Kondisi saat ini, Prof. Timbul menyarankan agar Candi Borobudur tetap seperti saat ini. Ia mengingatkan untuk tidak memaksakan kehendak. "Saran saya yang jelas ya dibiarkan begitu dulu, yang jelas jangan sampai memaksakan kehendak. Katanya itu mewakili umat, umat yang mana, wong umat Budhhis saja gak semua setuju," kata Prof. Timbul.