Suasana Ka'bah, Minggu (19/5/2024). (IDN Times/Faiz Nashrillah)
Syam menyadari betapa besarnya pangsa pasar untuk gudeg ketika nanti Pemerintah Arab Saudi telah memberikan izin buat kuliner tersebut menjadi hidangan para jemaah haji selama di Tanah Suci. Tapi, ia juga tak menutup mata kemampuan para produsen gudeg dalam negeri untuk mencukupi kebutuhan ekspor, baik dari skala usaha maupun ketersediaan bahan baku.
Dia berharap nantinya asosiasi para pengusaha gudeh bisa bekerja sama. Di lain sisi, kata Syam, para produsen gudeg yang telah menjajaki sertifikasi ini juga sudah memetakan daerah-daerah pemasok nangka dari luar provinsi mengantisipasi besarnya permintaan nanti.
"Seberapa kuat kita, kalau kita bicara haji aja sudah berapa (kebutuhan konsumsi) dari Indonesia, mau umrah. Ya ini baru berproses," ujar Syam.
"Semoga goal juga, dan itu juga toh belum jadi makanan resmi haji atau umrah, dari Arab sendiri juga siap memasakkan di retail-retail mereka, ke hotel-hotel itu siap juga," pungkas dia.