Sleman, IDN Times - Selain dihadapkan pada pandemi COVID-19, Indonesia saat ini juga harus bersiap menghadapi wabah penyakit demam berdarah dengue (DBD). Tidak hanya sekedar penyakit biasa, DBD juga merupakan ancaman serius yang dapat mengakibatkan kematian. Merujuk pada data Kementerian Kesehatan, sejak 1 Januari sampai 4 April 2020 diketahui telah ada 39.876 kasus DBD dan 254 kematian.
Prihatin akan hal tersebut, peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Asmarani Kusumawati membuat alat deteksi keberadaan virus dengue, khususnya stereotipe DENV-3 dan DENV-4.
Menurut Asmarani, pada umumnya virus dengue penyebab demam berdarah menyebar cukup pesat saat musim penghujan.
"DBD masih menjadi ancaman serius yang terus mengintai masyarakat Indonesia. Setiap tahunnya selalu muncul kasus penyakit yang ditularkan nyamuk Aedes aegypti ini," ungkapnya pada Minggu (19/4).