Antisipasi Musim Penghujan, BPBD Bantul Gelar Rapat Koordinasi

Bantul, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul menggelar rapat koordinasi antisipasi dini musim penghujan pada akhir tahun 2019 dengan mengundang perangkat desa, pemerintah kecamatan hingga stakeholder terkait.
Pasalnya, Kabupaten Bantul telah memasuki musim pancaroba, ditandai dengan adanya angin kencang yang berpotensi menumbangkan pohon.
1. Kesiapan masyarakat bantu antisipasi dini potensi bencana
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bantul, Dwi Daryanto, mengatakan rapat koordinasi ini memastikan semua sarana dan prasarana untuk menghadapi masa pancaroba dan musim penghujan telah siap, sehingga potensi terjadinya bencana banjir, tanah longsor, serta angin kencang bisa diantasipasi.
"Harapannya dengan rapat koordinasi ini maka ada kesiapan-kesiapan yang bisa dilakukan oleh masyarakat untuk mengantisipasi berbagai bencana," katanya, Selasa (29/10).
"Kesiapan apa yang harus dilakukan oleh masyarakat akan kita sampaikan kepada pemerintah desa dan kecamatan. Akan kita sampaikan pada pekan ini," tambahnya lagi.
2. Sejumlah daerah di Bantul berpotensi terjadi banjir
Dwi juga menjelaskan titik-titik yang berpotensi banjir seperti yang diprediksi oleh Balai Besar Wilayah Serayu Opak (BBWSO) antara lain di daerah tengah yang berbatasan dengan wilayah perkotaan seperti Kasihan, Sewon, dan Banguntapan. Sedangkan untuk wilayah tengah bagian timur adalah Srimartani Piyungan, Segoroyoso, Pleret.
"Untuk daerah hilir yang berpotensi terjadinya banjir seperti Kecamatan Bambanglipuro, Kretek, Sanden, dan Srandakan," ungkapnya.
3. Banjir terjadi akibat bantaran sungai yang berubah fungsi
Potensi banjir ini bisa terjadi karena kondisi sungai yang mengalami pendangkalan, banyak tumbuhan di sungai yang menghambat lajunya air.
"Banyak juga bantaran sungai yang beralih menjadi lahan pertanian berpotensi terjadinya luapan air," tuturnya.