Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Dok. Pribadi

Sleman, IDN Times- Taman Wisata Candi (TWC) Prambanan mulai melakukan pemeriksaan suhu tubuh terhadap wisatawan mancanegara. Hal ini mulai dilakukan pada Kamis (5/3) kemarin. 

General Manajer TWC Prambanan, Aryono Hendro kepada IDN Times mengatakan, tindakan preventif yang dilakukan antara lain pengecekan suhu tubuh (thermal scanner) bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Prambanan, menyediakan hand sanitizer di 5 titik dalam kawasan destinasi.

“Ada tiga alat yang telah kami siapkan sejak hari Kamis (5/3) untuk memeriksa suhu tubuh wisman,” ujar Aryono, Jumat (6/3). 

 

1. Pemeriksaan suhu tubuh hanya dilakukan kepada wisatawan mancanegara

Pemeriksaan suhu tubuh wisman di Candi Prambanan (sebelum masa pandemik). IDN TImes/Istimewa

Aryono menyatakan, alasan pemeriksaan suhu tubuh hanya dilakukan terhadap turis mancanagera, disebabkan kedatangan wisatawan nusantara atau domestik hanya berasal dari wilayah di sekitar candi. 

“Biasanya yang wisatawan nusantara hanya berasal sekitar sini saja, Yogyakarta, Magelang dan dan wilayah sekitar candi. Yang paling banyak adalah anak sekolah,” tutur Aryono. 

2. Siap menyediakan tenaga medis dan pengecekan kesehatan

Himbauan antisipasi corona di Candi Prambanan. IDN Times/Istimewa

Selain itu, TWC Prambanan juga menyediakan tenaga medis untuk melakukan pengecekan kesehatan wisatawan di lokasi. Upaya preventif ini dilakukan di seluruh destinasi dan fasilitas yang dikelola oleh TWC, yaitu Candi Borobudur, Candi Prambanan, Keraton Ratu Boko, Teater Ramayana Prambanan (Sendratari Ramayana dan Roro Jonggrang) dan Manohara Resto.

“Jika ada yang panas, atau sakit maka akan kami larikan ke rumah sakit terdekat, yaitu Panti Rini.”

3. Tidak ada acara yang batalkan

Ilustrasi wisatawan asing mengunjungi Candi Borobudur. (Dok. Istimewa)

Tentang jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke candi pasca merebaknya virus corona, Aryono mengatakan belum dapat membandingkan dengan jumlah kedatangan tahun lalu. Hal ini disebabkan, musim kedatangan wisman baru mengalami puncaknya pada musim panas, pada bulan Juni dan Agustus. 

“Belum bisa kita bandingkan, karena dari awal tahun sampai sekarang masih low season. Jadi kami baru bisa melihat menurun atau meningkat pada bulan Juni dan Agustus yang merupakan puncak kedatangan wisman,” ujar Aryono. 

Sementara untuk acara yang dilakukan di Candi Prambanan, untuk saat ini pihak manajemen belum ada acara yang dibatalkan. 

Editorial Team