Yogyakarta, IDN Times – Penampilan band metal asal New York, Amerika Serikat, Anthrax resmi menutup panggung Jogjarockarta Festival, di Stadion Kridosono, Minggu (7/12/2025) malam. Festival ini bukan hanya sebagai sarana senang-senang, namun juga menjadi mimbar cadas untuk menyuarakan isu-isu kemanusiaan dan sosial.
Distorsi gitar, hentakan drum, dan teriakan vokal menjadi amplifikasi bagi isu-isu kemanusiaan yang sedang terjadi. Kehadiran unit-unit cadas ini menegaskan bahwa skena musik keras Indonesia tidak pernah tutup mulut dan telinga di hadapan ketidakadilan.
“Membuktikan bahwa cadas bukan sekedar genre, namun juga komitmen kolektif. Sebuah panggilan untuk melanjutkan perlawanan dari distorsi di panggung menjadi aksi nyata di lapangan,” ujar Founder Jogjarockarta, Anas Alimi.
