Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250730-WA0018.jpg
Angin melanda Pansela Bantul, nelayan stop melaut.(IDN Times/Daruwaskita)

Intinya sih...

  • Angin kencang menyulitkan nelayan untuk beraktivitas laut

  • Nelayan jarang melaut sejak sebulan lalu karena cuaca tak menentu dan hasil tangkapan ikan langka

  • Ratusan kapal nelayan di Pantai Depok hanya diparkir di pantai karena angin kencang, hujan, dan sulitnya mencari ikan

‎Bantul, IDN Times - Selama dua hari, atusan nelayan di Pantai Selatan (Pansela), Kabupaten Bantul gagal melaut. Hal ini diakibatkan angin kencang yang datang bersamaan dengan musim timuran, ditambah hujan lebat yang turun setiap pagi. ‎

1. Angin kencang sebabkan nelayan sulit beraktivitas

Ratusan perahu hanya diparkir di pantai akibat angin kencang melanda Pansela Bantul.(IDN Times/Daruwaskita)

Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah IV Bantul meliputi Pantai Samas hingga Pandansimo, Nugroho mengatakan, gelombang pasang sempat terjadi pekan lalu menyebabkan nelayan kesulitan untuk beraktivitas di laut saat menabur dan menarik jaring.

‎"Gelombang di tengah laut juga pecah akibat terjangan angin kencang sehingga cukup berbahaya bagi nelayan, sebab pecahan gelombang bisa memenuhi kapal dan bisa menyebabkan kapal karam," ujarnya, Rabu (30/7/2025).

2. Nelayan sudah jarang melaut sejak sebulan lalu

Ratusan perahu hanya diparkir di pantai akibat angin kencang melanda Pansela Bantul.(IDN Times/Daruwaskita)

‎Nelayan yang jumlahnya mencapai ratusan, saat ini jarang melaut sejak satu bulan terakhir, karena cuaca tak menentu dan hasil tangkapan ikan cukup langka.

‎"Bulan Juni, Juli dan Agustus merupakan musim paceklik ikan bersamaan dengan datangnya musim timuran yang ditandai dengan angin kencang dan gelombang pasang," terangnya.

‎3. Ratusan kapal nelayan Pantai Depok hanya diparkir di pantai‎

Pantai Depok Kabupaten Bantul.(IDN Times/Daruwaskita)

‎Salah satu nelayan Pantai Depok, Warsiman mengaku sejak Minggu (27/7/2025) tidak melaut dikarenakan kondisi angin yang cukup kencang disertai hujan. "Saat ini tangkapan ikan juga sangat sulit, paceklik ikan. Berburu benur juga harga baru jatuh tidak sebanding dengan resiko jika nekat turun melaut," ungkapnya.

‎"Ya ratusan kapal juga hanya diparkir di tepian pantai saja," imbuhnya

‎Tak hanya dirinya, ratusan nelayan lainnya di Pantai Depok juga memilih tidak melaut dan bekerja serabutan untuk menyambung hidup. "Bahkan ada nelayan yang pulang kampung untuk sementara waktu menunggu kondisi cuaca membaik. Hampir sebagian besar nelayan di Pantai Depok berasal dari Kebumen atau Cilacap," tuturnya.

Editorial Team