Bantul, IDN Times - Kegiatan komunitas Honda CB di Kawasan Pantai Depok, Kalurahan Parangtris, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul Minggu (20/11/2022) menyebabkan kerugian ratusan juta rupiah bagi pelaku usaha.
Ketua Komisi B, DPRD Bantul, Wildan Nafis menyayangkan kegiatan komunitas motor CB dan panitia tidak mempersiapkan acara secara matang.
Wildan Nafis mengatakan selain kerugian yang harus ditanggung pengelola pantai, juga menyebabkan wisatawan lainnnya terjebak kemacetan. "Kami sangat menyayangkan kejadian tersebut, panitia yang menggelar acara komunitas CB tidak mengantisipasi banyaknya peserta. Di sisi lain tak ada penambahan pendapatan dari sektor pariwisata. Pelaku usaha di kawasan pantai harus merugi ratusan juta," ujarnya, Selasa (22/11/2022).
"Maunya untung namun buntung bagi sektor pariwisata dan pelaku wisata," imbuhnya.
Politisi PAN ini mengatakan seharusnya panitia memiliki rencana atau plan A hingga Z jika terjadi kemacetan. "Harusnya panitia memiliki plan A hingga Z termasuk soal pembayaran retribusi di TPR panitia bisa berkoordinasi tentang pembayarannya. Bisa bayar dulu dengan jumlah peserta yang akan hadir. Saat peserta datang tidak perlu lagi membayar di TPR karena sudah dibayar oleh panitia," ucapnya.
Kepala Dinas Pariwisata, Kwintarto Heru Prabowo mengatakan pihak panitia telah mengajukan surat kepada Bupati Bantul agar memberikan dispensasi pembayaran tiket masuk ke pantai untuk 2 ribu anggota komunitas motor CB. Namun kenyataannya, jumlah peserta yang datang lebih daru 10 ribu orang.
"Sudah minta dispensasi 2 ribu peserta tidak membayar TPR. Harusnya kalau hanya 2 ribu peserta gak sampai macet," ucapnya.
Kwintarto berharap jika ada kegiatan yang melibatkan peserta dalam jumlah besar harus melalukan koordinasi dengan instansi terkait.
"Kegiatan komunitas CB kemarin jelas kami tidak diajak koordinasi. Kita hanya tahu ada surat ke Bupati ada dispensasi 2 ribu peserta untuk masuk TPR Parangtritis tanpa dipungut biaya. Itu saja. Kita punya acara Miss Universe Switzerland saja gagal di Gumuk Pasir akibat macet," tegas Kwintarto.