Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat sekitar 0,5–7,5 persen anak Indonesia mengalami alergi. Sementara Data World Allergy Organization (WAO) menunjukkan, prevalensi alergi di dunia mencapai 10-40 persen dari populasi. Berkaca pada data itu, diperlukan penanganan dan diagnosis yang tepat agar alergi tidak berdampak buruk pada tumbuh kembang anak.
Dokter Spesialis Anak UGM, dr. Cahya Dewi Satria, M.Kes, mengatakan alergi merupakan penyakit bawaan yang dapat diturunkan dari orang tua, saudara kandung, atau dari kakek-nenek. Alergi muncul karena sistem kekebalan tubuh memiliki sensitivitas yang berlebihan terhadap protein tertentu yang bagi individu lain tidak berbahaya.
“Ketika tubuh sudah membentuk antibodi spesifik terhadap suatu protein, maka pada paparan berikutnya dapat muncul reaksi alergi,” katanya, Selasa (30/9/2025).