Anak-Anak Menangis Histeris Tersengat Ubur-ubur di Pantai Parangtritis

Intinya sih...
Wisatawan tersengat ubur-ubur diberikan obat oles cuka dicampur air
Ada 86 wisatawan yang tersengat ubur-ubur dalam dua pekan terakhir ini
Kumpulkan ubur-ubur kemudian ditimbun di pasir
Bantul, IDN Times - Sejumlah anak menangis dan meronta-ronta kepada orang tuanya usai tersengat ubur-ubur saat asyik bermain air di tepian Pantai Parangtritis, Bantul, Minggu (5/7/2025) siang. Salah satu anak bahkan terlihat gemetar di bagian jari karena menahan sakit setelah tersengat ubur-ubur, yang sejak akhir Juni 2025 mulai bermunculan hampir di seluruh pantai selatan Yogyakarta.
Petugas SAR Pantai Parangtritis langsung sigap mengevakuasi para korban ke Posko SAR untuk diberikan pengobatan.
"Jadi memang paling banyak wisatawan yang tersengat ubur-ubur adalah anak-anak meski ada juga orang dewasa yang tersengat ubur-ubur," kata Kepala Unit (Kanit) Komunikasi SAR Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah III Kabupaten Bantul, Rodiva Wahyu, Minggu (5/7/2025).
1. Wisatawan yang tersengat ubur-ubur diberikan obat oles cuka dicampur air
Rodiva menjelaskan, wisatawan yang tersengat ubur-ubur akan diberi obat-obatan untuk meredakan rasa gatal dan panas pada bagian tubuh yang tersengat.
"Obatnya cukup gampang yakni campuran cuka dan air, kemudian dioleskan pada bagian tubuh yang tersengat ubur-ubur sekitar satu menit," ucapnya.
Setelah itu, bagian tubuh yang tersengat dibasuh atau direndam dengan air hangat selama sekitar satu menit. Wisatawan juga disarankan untuk meminum air hangat.
"Selama ini dalam penanganan medis wisatawan yang tersengat ubur-ubur menggunakan campuran cuka dan air," tuturnya.
"Yang jelas tidak ada wisatawan yang tersengat ubur-ubur hingga mengalami sesak nafas," tambahnya lagi.
2. Ada 86 wisatawan yang tersengat ubur-ubur dalam dua pekan terakhir ini
Wahyu menambahkan, jumlah wisatawan yang tersengat ubur-ubur di Pantai Parangtritis sejak 25 Juni hingga 5 Juli 2025 mencapai 86 orang. Sebagian besar korban adalah anak-anak. Warga sekitar menyebut ubur-ubur ini dengan nama lokal "rawe".
"Pada Sabtu 5 Juli 2025 hingga pukul 13.00 WIB ada empat wisatawan yang tersengat ubur-ubur dan semuanya anak-anak," tuturnya.
Dari total kasus tersebut, tercatat 33 orang tersengat pada 25 Juni, 17 orang pada 27 Juni, lima orang pada 29 Juni, dan delapan orang pada 30 Juni. Kemudian enam orang tersengat pada 1 Juli, 12 orang pada 2 Juli, satu orang pada 4 Juli, dan empat orang pada 5 Juli hingga pukul 12.00 WIB.
"Sebenarnya pada awal bulan Juni 2025, yakni tanggal 4, ada satu wisatawan yang tersengat ubur-ubur," ucapnya.
3. Kumpulkan ubur-ubur kemudian ditimbun di pasir
Wahyu menjelaskan, jika jumlah ubur-ubur yang terbawa gelombang cukup banyak, petugas SAR akan mengumpulkannya lalu ditimbun di dalam pasir. Namun, jika hanya sedikit yang terdampar, biasanya dibiarkan begitu saja.
"Kita sudah memberikan himbauan kepada wisatawan agar waspada dengan munculnya ubur-ubur dan juga himbauan tidak mandi di daerah yang terdapat palungnya," tuturnya.