TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gegara Antraks, Harga Sapi di Bantul Turun hingga Rp2 Juta Per Ekor

Pedagang tak berani datangkan sapi dari Gunungkidul‎

Peternak beri makanan tambahan untuk sapi.(daruwaskita)

Bantul, IDN Times - ‎ Pedagang sapi dan kambing di Kabupaten Bantul terkena dampak antrak. Salah satu pedagang ternak di Kapanewon Srandakan, Agus Sriyono mengatakan harga ternak saat ini turun hingga Rp2 juta per ekor. ‎

"Biasanya sapi harganya Rp16 juta per ekor, saat ini harganya hanya Rp14 juta hingga Rp 15 juta per ekor," ucapnya, Rabu (12/7/2023).

 

1. Permintaan pasca Idul Adha lesu

Ilustrasi ternak sapi untuk kurban.(ist)

Saat ini permintaan anakan sapi pasca Idul Adha juga terbilang lesu. Dalam satu hari biasanya mencapai empat hingga lima ekor terjual, saat ini hanya satu hingga dua ekor.

"Jadi memang dampaknya sangat dirasakan. Penurunan bisa merosot hingga 20 persen," ungkapnya.

Baca Juga: Libur Sekolah, Bantul Raup Pendapatan hingga Rp2 Miliar

2. Tak berani datangkan ternak sapi dari Gunungkidul

Ilustrasi ternak sapi.(IDN Times/Daruwaskita)

Agus mengatakan pedagang saat ini tidak berani mengambil sapi dari Gunungkidul. Ia hanya mengandalkan atau membeli sapi untuk dijual dari peternak lokal atau kandang kelompok peternak yang ada di sekitar Kapanewon Srandakan.

"Kami juga takut kalau membeli ternak dari atas (Gunungkidul), untuk sementara kami beli ternak dari petani lokal Bantul saja yang jelas aman. Yang jelas saat ini peternak takut untuk membeli sapi baik indukan, pejantan maupun anakan sapi," tambah pria yang juga menjabat sebagai Kadus Babakan, Kalurahan Poncosari ini.

Baca Juga: Pawon Tempuran, Resto Hidden Gems Spesialis Tuna di Bantul

Verified Writer

Hironymus Daruwaskita

Main sambil kerja

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya