Surat Cinta Buat Penguasa, Dicari Akademisi yang Berani Bersuara
Ajak tegakkan demokrasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Sejumlah orang yang tergabung dalam DEWE YOBEN mengirimkan 'Surat Cinta Buat Penguasa (Dari Si Bisu Buat Si Dungu)', di Bundaran UGM, Jumat (1/3/2024). Aksi Si Bisu menjadi bentuk gambaran rakyat sudah tidak lagi dapat bersuara, dan mendesak akademisi untuk bersuara menyikapi permasalahan demokrasi terkini.
Aksi diawali dengan aksi Si Bisu menggunakan gerakan pantomim membacakan 'Surat Cinta Buat Penguasa (Dari Si Bisu Buat Si Dungu)' tanpa suara. Sejumlah spanduk juga menunjukkan kritik yang ditujukan pada akademisi 'Kampus Jangan Diam, Rektor UGM Mana?', kemudian spanduk '6 Jam Di Jogja Mencari Rektor Pemberani'.
1. Mencari 6 rektor dan 6 ketua BEM yang berani tegakkan demokrasi
Koordinator Aksi, Henry Gundul, mengatakan aksi ini sengaja digelar berbarengan dengan peringatan Serangan Umum 1 Maret. Harapannya aksi ini mengambil spirit para pahlawan yang dengan gagah berani mempertahankan NKRI.
"Serangan Umum 1 Maret juga dikenal sebagai peristiwa 6 jam di Jogja. Itulah sebabnya kami menganalogikan mencari 6 rektor dan 6 ketua BEM yang berani menegakkan demokrasi," ujar Henry.