TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Saka Wirausaha Lahirkan Wirausahawan Baru di DIY

Kolaborasi dan inovasi jadi hal penting

Pembinaan dan Penguatan Satuan Karya Rintisan Wirausaha Kwartir Daerah Gerakan Pramuka DIY, di Hotel Tara Yogyakarta, Kamis (25/1/2024). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Yogyakarta, IDN Times - Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Daerah Istimewa Yogyakarta (Dinkop UKM DIY) mendorong pertumbuhan wirausahawan baru. Salah satunya melalui pembentukan Satuan Karya (Saka) Wirausaha.

Kepala Dinkop UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi, mengatakan Saka Wirausaha DIY telah dibentuk sejak 15 Juli 2023. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah inkubasi bisnis.

"Kurang lebih terdapat 30 aktivitas saka wirausaha yang kemarin saya dapat laporan dinamikanya juga luar biasa," ungkap Siwi saat Pembinaan dan Penguatan Satuan Karya Rintisan Wirausaha Kwartir Daerah Gerakan Pramuka DIY, di Hotel Tara Yogyakarta, Kamis (25/1/2024).

1. Diharap menginspirasi daerah lain

Pembinaan dan Penguatan Satuan Karya Rintisan Wirausaha Kwartir Daerah Gerakan Pramuka DIY, di Hotel Tara Yogyakarta, Kamis (25/1/2024).

Melalui kesuksesan Saka Wirausaha di DIY diharap Siwi dapat juga menginspirasi daerah lain di Indonesia untuk menumbuhkan wirausahawan baru. "Harapannya dari DIY bisa membawa Saka Wirausaha sampai ke nasional," ungkap Siwi.

Menurut Siwi, kolaborasi dan inovasi menjadi satu hal yang penting untuk menumbuhkan Saka Wirausaha. "Saka Wirausaha tersebut sebagai wadah sekaligus proses untuk pembentukan wirausaha. Kolaborasi dan inovasi dengan pihak terkait juga harus terus dilakukan," ungkapnya.

2. Panduan kurikulum saka wirausaha telah dibuat

Pembinaan dan Penguatan Satuan Karya Rintisan Wirausaha Kwartir Daerah Gerakan Pramuka DIY, di Hotel Tara Yogyakarta, Kamis (25/1/2024).

Siwi mengatakan saat ini Dinkop UKM DIY telah menyusun panduan kurikulum Saka Wirausaha, dan petunjuk penyelenggaraannya. Setelah melalui berdiskusi diharap ada persamaan dan jelas seperti cara pembentukan, cara pelaksanaanya, serta tujuannya.

"Panduan tersebut bukan harga yang mati, dalam arti ketika panduan itu diterapkan di lapangan dan terdapat teknis yang kurang pas bisa dikomunikasikan atau diperbaiki. Yang terpenting adalah tujuannya agar spirit proses kepanduan menjadi saka wirausaha terus dapat naik kelas," ungkap Siwi.

Baca Juga: Pajak Hiburan Naik, Industri Wisata DIY Khawatirkan PHK

Berita Terkini Lainnya