TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rumah Bersama Desak Pemerintah Perhatikan Kebutuhan Jagung Peternak

Perlu ada langkah strategis

Rembuk Nasional 'Menyongsong Panen Jagung 1,9 Juta Ton, di Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM), Kamis (29/2/2024). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Sleman, IDN Times - Para peternak yang tergabung dalam Asosiasi Seluruh Peternak se-Indonesia, Rumah Bersama, membacakan deklarasi salah satunya mendorong cadangan jagung pemerintah disiapkan di sentra peternak. Dengan begitu diharapkan supaya penyaluran jagung dapat dilakukan efisien dan tepat waktu. 

"Cadangan jagung pemerintah disiapkan di sentra peternak supaya penyaluran dapat dilakukan efisien dan tepat waktu," kata Ketua Presidium Pinsar Petelur Nasional (PPN), yang juga Ketua Rumah Bersama, Yudianto Yogiarso, dalam acara Rembuk Nasional Menyongsong Panen Jagung 1,9 Juta Ton, di Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM), Kamis (29/2/2024).

1. Tuntutan dari para peternak

Rembuk Nasional 'Menyongsong Panen Jagung 1,9 Juta Ton, di Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM), Kamis (29/2/2024). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Selain itu, Yudianto juga mengungkapkan Peraturan Badan Pangan Nasional Republik Indonesia (Perbadan) nomor 13 tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Jagung Pemerintah dapat diimplementasikan, untuk kepastian jagung bagi para peternak. "Perbadan nomor 5 tahun 2022 mohon dievaluasi sesuai kondisi terkini," kata Yudianto.

Pada kesempatan tersebut, ia juga mendorong keterlibatan peternak saat panen raya. "Saat panen raya peternak dimitrakan Bulog, sebagai buffer stock jagung. Program bantuan pangan pemerintah, telur, dimitrakan koperasi asosiasi berbadan hukum penyedia," ujar dia.

2. Permasalahan pemenuhan kebutuhan jagung

Rembuk Nasional 'Menyongsong Panen Jagung 1,9 Juta Ton, di Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM), Kamis (29/2/2024). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Petelur Nasional (PPN) Jenny Soelistiani mengungkapkan jagung merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi peternak, sementara ketersediaan jagung dapat dikatakan terbatas. Jagung diperebutkan oleh banyak sekali stakeholder.

"Utamanya feedmill kemudian trader-trader juga, kemudian juga untuk pangan juga menggunakan jagung, kemudian juga peternak sapi, ada perusahaan etanol yang juga membutuhkan jagung," kata Jenny.

Jenny menyebut peternak petelur selalu kalah dalam mendapatkan jagung. Saat tidak ada El Nino saja, para peternak petelur kesulitan. Terlebih dengan adanya El Nino tahun lalu. Oleh karena itu, pihaknya berharap melalui forum ini juga ada solusi yang lahir.

Baca Juga: Pedagang Pasar di Yogyakarta Sebut Harga Beras Masih Tinggi

Berita Terkini Lainnya