Pemahaman Keuangan Syariah di Indonesia Baru 9,14 Persen, Mengapa?
Era digital jadi tantangan mengelola keuangan dengan bijak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Literasi dan inklusi keuangan syariah di dalam negeri masih jauh lebih rendah dibanding literasi dan inklusi keuangan konvensional.
Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2022, indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,68 persen, untuk indeks inklusi keuangan tahun ini mencapai 85,10 persen. Sementara indeks literasi keuangan syariah masyarakat Indonesia 9,14 persen di tahun 2022. Sementara itu, tingkat inklusi keuangan syariah 12,12 persen.
1. Negara dengan penduduk muslim paling besar masih hadapi tantangan
Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI), Hery Gunardi mengatakan BSI berupaya mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah di dalam negeri. Pasalnya, sebagai negara dengan penduduk muslim paling besar di dunia banyak warga yang belum memahami tentang keuangan syariah.
"Tiga tahun lalu masih di bawah 7 persen, sekarang sudah naik, tapi belum cukup. Perlu kita jelaskan secara berkala terstruktur. Penduduk Indoneisa 229 juta muslim, tapi ada yang missing link, yang putus. BSI perbankan syariah terbesar di Indonesia punya tugas edukasi," ujar Hery Gunardi, saat acara Sharia Financial Literation ‘Young, Blessed, Free’, di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Kamis (19/10/2023).
Baca Juga: 5 Tempat Servis Laptop di Dekat UGM, Murah dan Tepercaya
Baca Juga: 5 Tempat Servis Laptop di Dekat UGM, Murah dan Tepercaya