TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pelaku Wisata Minta Penerbangan Internasional YIA Ditambah

Saat ini YIA baru melayani penerbangan ke Kuala Lumpur

Yogyakarta International Airport (YIA). (IDN Times/Paulus Risang)

Yogyakarta, IDN Times - Pelaku pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meminta penambahan penerbangan internasional di Yogyakarta International Airport (YIA). Masih terbatasnya penerbangan internasional menjadi kendala mendatangkan wisatawan mancanegara.

Ketua Association of the Indonesia Tour and Travel (Asita) Korwil Jawa, Edwin Ismedi Himna, menyayangkan DIY memiliki bandara yang besar, namun pemanfaatannya belum optimal. Ia menyebut jumlah penerbangan internasional masih sangat minim. Padahal dulu digaungkan akan banyak penerbangan langsung dari luar negeri.

Baca Juga: Mulai 17 Agustus Jadwal Kereta Bandara YIA Jadi 24 Kali Perjalanan  

1. Baru satu negara

Miniatur pesawat yang dalam perencanaan YIA 2020. IDN Times/Siti Umaiyah

Edwin menyebut saat ini penerbangan langsung untuk luar negeri baru melayani negara Malaysia.

“Baru dari Kuala Lumpur kan saat ini, Air Asia itu. Itu pun seminggu hanya dua kali. Bandara YIA yang megah ini harapannya jadi prioritas,” ucap Edwin, Rabu (14/9/2022).

Edwin mengatakan jumlah penumpang yang ada di bandara YIA saat ini juga masih jauh dari yang awalnya ditargetkan.

“Saat ini penumpang masih 8 ribu–10 ribu penumpang per hari. Harapan, target Angkasa Pura dulu sampai puluhan ribu. Negara tetangga sudah gencar promosi wisata juga, tidak boleh kalah itu,” ucap Edwin.

2. Akan ada tambahan penerbangan internasional

Penerbangan di Bandara YIA. (IDN Times/Daruwaskita)

Kepala Dinas Pariwisata (Dinpar) DIY, Singgih Raharja, mengaku mendapat informasi akan ada tambahan penerbangan internasional yang terhubung ke YIA. Ia mengharapkan dengan tambahan penerbangan internasional tersebut turut mendongkrak jumlah wisatawan mancanegara.

“Tahun ini ada dari Middle East ke YIA. Semoga segera dari Turkish Airline itu. Turki ini hubnya di Eropa dan direct ke YIA. Jadi win-win solution ini. Untuk mendatangkan wisatawan, dan membawa jemaah umrah,” ucap Singgih.

Selain itu, Singgih mengatakan pihaknya mendorong penerbangan yang potensial lainnya. Seperti dari negara Singapura. Ia menyebut penerbangan dari Singapura ke Yogyakarta sebenarnya sudah direncanakan dari Juli, namun belum terealisasi hingga saat ini.

Baca Juga: Gaet Wisman Kunjungi Yogyakarta, Pemda Tawarkan Desa Wisata  

Berita Terkini Lainnya