Kendaraan Berbahan Bakar Fosil di Malioboro Bakal Dikurangi
Upayakan bus listrik, bentor juga akan ditata
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta (Dishub DIY) akan mendorong program minim emisi di kawasan Malioboro Yogyakarta sebagai bagian dari proyek sumbu filosofi yang akan diajukan ke UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda. Kendaraan publik hingga kendaraan listrik pun didorong ke depannya.
Kepala Dishub DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti, mengungkapkan dalam upaya mendukung target yang ada, Dishub DIY mendorong agar penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil nantinya akan dikurangi di Kawasan Malioboro. "Ini bagian dari sustainable transportation, keberlanjutan transportasi menerapkan low emission zone. Itu menjadi bagian dari penataan sumbu filosofi," kata Made, Rabu (2/8/2023).
1. Angkutan umum rendah emisi di kawasan Malioboro
Angkutan umum yang rendah emisi pun ke depan akan didorong di Kawasan Malioboro. Kawasan Malioboro akan ditata sedemikian rupa, sehingga semakin ramah sebagai kawasan pedestrian.
"Angkutan umum maunya low emission. Trans Jogja masih bahan fosil, ini kan kami mengajukan ke pelayanan khusus di kawasan itu, nanti dilalui oleh bus listrik, terus serba ramah pejalan kaki, pesepeda, ramah juga angkutan tradisional. Bentor pun kami tata," ujar Made.
Baca Juga: Malioboro Didorong Jadi Kawasan Minim Emisi
Baca Juga: Terowongan Stasiun Yogyakarta Difungsikan Lagi, Penumpang lebih Aman