Gelaran JogjaVaganza 2024 Tawarkan Paket Wisata Sumbu Filosofi
Pemkot Yogyakarta targetkan kedatangan 3,5 juta wisatawan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Pemerintah Kota Yogyakarta bersama para pelaku wisata di Yogyakarta menghadirkan kembali promosi pariwisata JogjaVaganza yang digelar mulai 26-28 Februari 2024.
Kegiatan ini mempertemukan pelaku wisata di Kota Yogyakarta dan beberapa daerah untuk melakukan forum Business to Business(B2B).
Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo berharap paket wisata baru di Kota Yogyakarta dapat dikenalkan kepada buyer dari pelaku wisata berbagai daerah. Terutama kawasan cagar budaya seperti Kotabaru dan sumbu filosofi dari Tugu, Malioboro dan Keraton Jogja.
“Supaya tidak monoton, paket wisata yang baru bisa dimunculkan oleh teman-teman seller. Misalnya paket Kotabaru, Sumbu Filosofi yang belum lama ini diakui Unesco. Itu juga perlu ditawarkan kepada para buyer,” kata Singgih saat kegiatan Welcome Dinner JogjaVaganza 2024 di Hotel Jambuluwuk, Senin (26/2/2024) malam.
1. Jogja sebagai destinasi wisata terfavorit oleh wisatawan domestik
Singgih menegaskan berdasarkan rilis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Yogyakarta ditetapkan menjadi destinasi wisata terfavorit oleh wisatawan domestik, terutama Malioboro. Pemkot Yogyakarta akan mengembangkan potensi wisata seperti narasi cerita menarik di setiap sudut kota.
“Yogyakarta dengan logo YK akan kita lakukan branding yang kuat. Arahnya nanti akan jadi City of Festival karena di Yogyakarta sepanjang tahun ada festival yang jumlahnya cukup banyak dari tingkat internasional dan nasional,” paparnya.
Menurutnya Yogyakarta sebagai City of Festival, akan menjadi daya tarik wisata yang bagus. Aktivitas pra dan pascafestival akan digarap, contohnya paket wisata yang menggabungkan beberapa aktivitas festival seperti Wayang Jogja Night Carnival.
"Upaya itu dilakukan untuk menambah lama tinggal dan belanja wisatawan di Kota Yogyakarta. Kita masuk ke ranah itu karena kita akan masuk ke quality tourism. Jadi number of tourist akan coba tidak menjadi ukuran utama. Tapi spending money dan length of stay yang kita naikkan," ucapnya.