Bank Sampah Induk Jogja Kelola Sampah Warga hingga Belasan Ton
Selama 2,5 bulan, kelola sampah hingga 19 ton
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Bank Sampah Induk Jogja membantu mengatasi permasalahan sampah di Kota Yogyakarta. Sejak diluncurkan pada Oktober 2023, bank sampah sudah menyerap belasan ton sampah dari Bank Sampah Unit (BSU) berbasis RT/RW.
Keberadaan Bank Sampah Induk Jogja tersebut untuk mengatasi permasalahan sampah terkait sampah residu plastik bersih yang tidak laku di pelapak. Pemerintah Kota Yogyakarta memfasilitasi bangunan di Jalan Kemasan Kotagede sebagai tempat operasional Bank Sampah Induk Jogja.
1. Bantu menangani permasalahan sampah residu resik
Ketua Bank Sampah Induk Jogja, Sri Martini menerangkan, gerakan zero sampah anorganik pertumbuhan dari bank sampah di Kota Yogyakarta semakin pesat. Dampaknya pelapak-pelapak yang selama ini melayani BSU menjadi kewalahan, sehingga Forum Bank Sampah Kota Yogyakarta mendirikan Bank Sampah Induk Jogja.
“Yang kedua untuk mengatasi permasalahan di bank sampah unit di mana tidak bisa menjual sampah residu resik atau sejenis plastik bungkus kopi dan lain sebagainya. Itu menjadi program unggulan saat ini,” kata Sri Martini, Rabu (17/1/2024).
Bank Sampah Induk Jogja akan mengambil sampah dari BSU berbasis RT/RW di Kota Jogja setelah ada pemberitahuan. Sampah kemudian dipilah sesuai dengan jenisnya. Misalnya sampah botol dan gelas plastik air mineral, sampah plastik kemasan produk. Lalu sampah yang sudah dipilah disalurkan kepada perusahaan daur ulang yang bermitra dengan Bank Sampah Induk Jogja.
“Jadi Bank Sampah Induk yang menjemput bola ke bank sampah unit. Nanti dipilah. Ada plastik botol minuman, plastik emberan putih warna kemudian ada jenis kertas, kaca dan besi,” paparnya.