Yogyakarta, IDN Times - Kegiatan G20 yang diselenggarakan di Bali ternyata memberikan kontribusi positif terhadap pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI DIY) menyebutkan terjadi peningkatan hunian kamar atau okupansi hotel di Jogja.
Saat ini hotel bintang maupun non-bintang di DIY telah mengalami peningkatan okupansi sejak sepekan lalu, dengan persentase rata-rata mencapai 80 persen yang diperkirakan bertahan hingga Desember 2022.
"Walaupun KTT G20 itu di Bali tapi dampaknya sangat luar biasa karena mereka yang penggembira, maksudnya anggota keluarga (delegasi) juga mengunjungi Yogyakarta," kata Ketua PHRI DIY Deddy Pranawa Eryana, Selasa (15/11/2022).
Deddy berharap perhelatan KTT G20 di Bali mampu menjadi wahana promosi yang efektif bagi pariwisata di Indonesia, termasuk di DIY. Pasalnya banyak wisatawan mancanegara masih menganggap destinasi wisata Indonesia hanya ada Bali.
"Ini yang harus kita jelaskan kepada mereka sehingga momen G20 ini adalah momentum yang harus kita raih dan kita tangkap bersama-sama untuk mem-branding wisata Indonesia, termasuk DIY," ucap Deddy dikutip Antara.
Selain didorong kunjungan tamu dari negara G20, menurut Deddy, naiknya tingkat hunian kamar hotel di DIY ikut didukung momentum Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Solo, Jawa Tengah.
"G20 dan Muktamar Muhammadiyah saling terkait dalam peningkatan okupansi di Yogyakarta. Kami dari PHRI DIY sedang menikmati kebangkitan tersebut dengan tingkat rata-rata hunian itu 80 persen baik hotel maupun restoran," ujar Deddy.