TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dari Emperan, FH Potret Jadi Andalan Street Photography di Malioboro

Jasa foto mulai Rp5 ribu, menyewakan busana tradisional juga

FH Potret, Jasa Foto di Malioboro (IDN Times/Dyar Ayu)

Yogyakarta, IDN Times - Malioboro, 0 KM, sampai Alun-alun Utara memang belum tergantikan sebagai ikon Jogja belum tergantikan. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya wisatawan yang selalu mengabadikan momen di tempat-tempat tersebut.

Hal ini tak disia-siakan oleh FH Potret sebagai salah satu jasa foto dan sewa baju tradisional Malioboro. Berawal dari emperan dengan lima fotografer, FH Potret kini berkembang sampai pekerjakan puluhan fotografer lepas.

1. Berawal di Emperan Pejaksen, FH Potret kini punya tempat di Museum Sonobudoyo

FH Potret, Jasa Foto Malioboro (instagram.com/fh_potret)

"Kami dulu awalnya tahun 2019 akhir, jelang 2020 awal. Dulu di pinggir jalan di depan Pajeksen. Nah, waktu itu sempat ada Perda yang melarang pedagang kaki lima di sekitar Malioboro. Jadi kami berpikir gimana solusinya," terang salah satu fotografer yang membersamai FH Potret sejak awal berdiri, Wisnu Trihatmojo, saat ditemui di Kantor FH Potret pada Kamis (22/6/2023).

Dia mengatakan, kantor FH Potret saat ini masih satu teras dengan Museum Sonobudoyo meski antara FH Potret dan museum tersebut tidak ada bentuk kerja sama apa pun. Tepatnya di Museum Sonobudoyo Unit 1, kamu bisa masuk melalui gapura kecil yang berada di sebelah kanan pintu masuk museum. Dari luar, kamu bisa melihat jendela mereka terdapat tulisan "FH Potret".

"Bukanya jadi pukul 08.00 WIB sampai 20.00 WIB setiap hari," tambah Wisnu. Meski begitu, Wisnu juga menuturkan bahwa fotografer juga bisa mengikuti jam keinginan klien tapi dengan harga yang berbeda.

Baca Juga: Agus Noor Soleh, Cosplay Jadi Ultraman demi Pedagang Kaki Lima

2. Kedatangan puluhan pelanggan setiap hari

FH Potret, Jasa Foto di Malioboro (IDN Times/Dyar Ayu)

Tempat FH Potret saat ini mungkin masih terbilang tidak luas. Bagian ruang tunggu hanya bisa dipakai kisaran lima orang dan di ruang tata busana cukup untuk 10-12 orang dewasa. Meski begitu, Wisnu mengaku bahwa tempatnya yang sekarang lebih nyaman daripada saat masih di pinggir jalan.

"Kalau di pinggir jalan 'kan ibaratnya panas ya kepanasan, hujan juga kehujanan. Klien juga kurang nyaman menunggunya. Kalau di sini minimal ruang tunggunya sudah ada AC," Katanya. Sementara itu, dalam sehari FH Potret bisa menerima reservasi antara 50-100 orang, terlebih di saat libur, peminatnya bisa meningkat.

Selain ruang tunggu yang sejuk dari AC, tempat FH Potret saat ini juga dilengkapi fitting room dan toilet yang bersih. Dulu saat klien ingin sewa pakaian tradisional dan mau berganti, mereka harus ganti di pinggir jalan dengan melapisi pakaian luarnya. Selain jadi kurang nyaman, tentu memakai pakaian yang dobel-dobel pun rasanya pasti engap dan panas.

3. Dibanderol dengan harga yang terjangkau

FH Potret, Jasa Foto di Malioboro (IDN Times/Dyar Ayu)

Menurut penuturan Wisnu, peminat FH Potret datang dari berbagai kalangan. Mulai dari sahabat, pasangan, sampai keluarga. Hal ini karena berfoto dengan FH Potret tak pakai mahal, yakni mulai dari Rp5 ribu per foto. Ada pula paket Rp150 ribu untuk 25 menit, sudah termasuk sewa pakaian tradisional untuk dua orang.

"Dulu pernah ada yang protes ke kami. Katanya harga fotonya matiin pasaran. Tapi 'kan fokus kami ke penyewaan pakaian tradisional," terang Wisnu. Benar saja, saat kamu mampir di studio FH Potret, kamu akan melihat ratusan pakaian adat Jawa digantung dengan rapi mulai dari lurik, jarik, sampai kerisnya.

Wisnu sendiri mengaku jenis pakaian adat Jawa yang diminati adalah yang jenis bahan beludru alih-alih lurik. Ini karena identik dengan pakaian pengantin dan punya kesan mewah dan disukai terutama oleh pasangan.

Baca Juga: Bathtub asal Bantul Melanglang Buana Sampai ke Eropa

Berita Terkini Lainnya