Ilustrasi metaverse. (Unsplash.com/Vinicius "amnx" Amano)
Menurut Ridi, kenaikan aset tanah virtual di metaverse tak kalah berpotensi jika dibandingkan dengan kenaikan harga tanah di dunia nyata. Apalagi, mengingat para pengguna metaverse terus berkembang.
"Tetapi apakah memang aman dan ada peminat yang bersedia membeli itu cerita yang berbeda," katanya pada Kamis (6/1/2022) dilansir ANTARA.
Ridi mencontohkan, lahan virtual kampus UGM di Next Earth awalnya bernilai 0,1 USDT (mata uang Crypto) per petak. Namun, kini nilainya sudah mencapai 382,64 USDT atau 282 persen, dengan harga 0,38 USDT per petak.
Dari pantauan di situs Next Earth, berbagai lahan virtual lain yang merupakan tiruan berbagai kawasan penting di Yogyakarta juga sudah terjual dan mengalami kenaikan nilai.
Misalnya, Alun-alun Utara senilai 244,51 USDT dengan kenaikan nilai pasar 255 persen, maupun Gedung Agung Yogyakarta senilai 36,84 USDT dengan kenaikan nilai pasar mencapai 896 persen.