Alumni Pers Mahasiswa Indonesia Keluarkan 5 Rekomendasi

28 Agu 2023, 17:21 WIB

Reuni Forum Alumni Aktivis Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (FAA PPMI) yang bertajuk 'Reuni Alumni Pers Mahasiswa untuk Indonesia' di kampus Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sabtu (26/8/2023). (Dok. Istimewa)

Sleman, IDN Times - Seratusan tokoh alumni pers mahasiswa dari seluruh Indonesia berkumpul di acara reuni Forum Alumni Aktivis Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (FAA PPMI) yang bertajuk 'Reuni Alumni Pers Mahasiswa untuk Indonesia' di kampus Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sabtu (26/8/2023). Dalam acara ini, para peserta membicarakan kondisi kebangsaan dari berbagai perspektif sekaligus merumuskan peran alumni pers mahasiswa bagi perbaikan kondisi Indonesia ke depan.

“Apa lagi tahun ini adalah tahun politik yang akan menentukan nasib bangsa ini 5-10 tahun ke depan. Alumni pers mahasiswa harus memiliki sikap politik yang jelas menanggapinya. Jangan sampai perbedaan politik justru menyebabkan perpecahan,” ujar Majelis Pertimbangan Organisasi FAA PPMI, Rommy Fibri.

1. Rekomendasi alumni PPMI untuk Indonesia

Para alumni PPMI menggelar sejumlah diskusi yang berfokus untuk merumuskan sejumlah rekomendasi bagi Indonesia. Pertama, mendorong media untuk menjalankan tugas dan fungsinya secara independen dan profesional.

Kedua, menyerukan agar bakal calon presiden dan wakil presiden tidak saling menyerang dan menjatuhkan untuk menciptakan Pemilu damai. Ketiga, menolak kejahatan politik dalam bentuk apapun. Keempat, mendorong penegakan hukum dan pemberantasan korupsi secara independen dan profesional. Kelima, menolak penindasan terhadap kelompok minoritas atas nama dan dalam bentuk apapun.

2. Mempertemukan pemikiran dari pelbagai kalangan untuk penyelesaian persoalan bangsa

Sejak berdiri pada 24 Januari 2015, FAA PPMI menjadi wadah bersama para alumni PPMI dari berbagai kampus di seluruh Indonesia. Terdapat ribuan alumni pers mahasiswa anggota FAA PPMI tersebar ke berbagai profesi dan pekerjaan seperti politisi, peneliti, jurnalis, pengusaha, birokrat, dan sebagainya. Tidak sedikit dari mereka telah menjadi tokoh nasional.

Reuni kali ini digelar untuk menyatukan pelbagai pemikiran dari berbagai kalangan tersebut. “Acara ini sekaligus mempertemukan pemikiran dari pelbagai kalangan untuk mencari, memetakan, dan merumuskan penyelesaian persoalan bangsa,” ujar Ketua Umum FAA PPMI, Agung Sedayu.

3. Pendanaan mandiri hindari konflik kepentingan

Mengumpulkan ratusan tokoh alumni pers mahasiswa dalam satu kegiatan bukan hal yang mudah. Namun, berkat kerja sama dan gotong-royong para alumni PPMI dan bantuan yang tidak mengikat dari sejumlah pihak acara ini bisa terselenggara dengan baik. “Kami mengutamakan pendanaan mandiri dari para alumni, membatasi penggunaan dana dari luar untuk menghindari konflik kepentingan menjelang pemilihan
umum 2024,” ujar Ketua Pelaksana Reuni FAA PPMI, Mustakim.

Reuni FAA PPMI dirangkai dengan acara diskusi bertajuk 'Memetakan Sumbangsih Alumni Pers Mahasiswa untuk Indonesia'. Pembicara diskusi tersebut adalah Mantan Ketua Perludem dan mantan anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu, Didik Supriyanto, Kaprodi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada,
Sri Wiyanti Eddyono, Budayawan dan Pendiri Omah Dongeng Marwah, Hasan Aoni Aziz US, Promotor Musik, Anas Alimi, dan pengusaha, Asep Wahyu.