Dukuh Kuwaru, Hari Agung Nugroho. (IDN Times/Daruwaskita)
Dukuh Kuwaru, Hari Agung Nugroho, menjelaskan penghijauan dengan pohon cemara pertama kali justru dilakukan di Pantai Kuwaru sebelum pantai lain di sekitarnya. Namun karena posisinya paling menjorok, pantai ini menjadi yang pertama terdampak abrasi.
"Pantai Kuwaru paling menjorok sendiri dibandingkan pantai lainnya, sehingga ketika abrasi datang, yang pertama terdampak ya Pantai Kuwaru dibandingkan Pantai Baru atau pantai lain," ungkapnya.
Setiap tahun abrasi terus menggerus bibir pantai hingga meruntuhkan sejumlah bangunan rumah makan dan warung. Ratusan pohon cemara yang membuat suasana pantai rindang juga tumbang diterjang gelombang pasang.
"Ya, puncaknya tahun 2013 itu. Wisatawan tak lagi berkunjung ke Pantai Kuwaru, aktivitas ekonomi berhenti sampai sekarang. Pantai Kuwaru menjadi pantai mati," tandasnya.
Ia menambahkan, nasib pantai tersebut kini bergantung pada kebijakan Pemkab Bantul. "Kita tidak tahu apakah Pantai Kuwaru akan dihidupkan lagi atau tidak, karena melawan alam memang tidak mungkin bisa," ujarnya.