Aktivis di Kota Yogyakarta melakukan aksi jalan mundur, desak KPK periksa putra-putri dan menantu Jokowi. (IDN Times/Tunggul Damarjati)
Kamba menuturkan, pihaknya mendesak KPK memanggil langsung Kaesang untuk dimintai klarifikasinya perihal fasilitas jet pribadi yang sarat unsur gratifikasi.
"Minimal memanggil dulu, jangan ada utusan. Kalau ada utusan KPK, utusan itu hak istimewa, tapi bagaimana KPK memanggil di Gedung KPK, bukan mengirimkan utusan," katanya.
Kamba berujar, lewat surat yang tadi, pihaknya meminta KPK memeriksa langsung Kaesang menyangkut dugaan gratifikasi berupa fasilitas jet pribadi.
"Kasus jet pribadi yang melibatkan Kaesang Pangarep diduga dari pengusaha Singapura, di mana perusahaan Singapura ini ada MoU kerjasama dengan Pemkot Solo yang dipimpin Wali Kota Solo saat itu, Gibran Rakabuming Raka, kakak kandung Kaesang," papar Kamba.
Para aktivis, lanjut Kamba sekaligus mendesak KPK memanggil Wali Kota Medan yang juga menantu Jokowi, Bobby Nasution terkait 'Blok Medan' yang muncul dalam kasus dugaan korupsi mantan Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba.
Lebih lanjut, para aktivis juga meminta Bobby dan istrinya, Kahiyang Ayu yang tak lain adalah putri Jokowi agar diperiksa menyusul adanya indikasi gratifikasi jet pribadi yang melibatkan keduanya.
"Atas kasus-kasus itu, KPK RI sampai sekarang belum ada kemajuan berarti, malah terkait kasus Kaesang lebih ke arah pencegahan, yaitu pernyataan KPK yang mengimbau Kaesang sebagai salah satu ketua umum parpol agar bergaya hidup sederhana," ujar Kamba.