Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi. Spanduk Nawa Bencana Jokowi dalam aksi 'Gejayan Kembali Memanggil' di Pertigaan Gejayan, Sleman, DIY, Sabtu (16/12/2023). (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Sleman, IDN Times - Sejumlah massa akan kembali turun ke jalan dalam Aksi Gejayan Memanggil Kembali, dari Bunderan Universitas Gadjah Mada (UGM) menuju ke Pertigaan Jalan Colombo-Gejayan (Jalan Affandi), Senin (12/2/2024). Arus lalu lintas tetap mengalir, dan dilakukan buka tutup jika terjadi kepadatan arus lalu lintas.

"Untuk giat aksi Gejayan Memanggil, untuk arus lalu lintas tetap mengalir," ujar Kasatlantas Polresta Sleman, Kompol Andhies Fitriya Utomo, Senin.

1. Sistem buka tutup mungkin dilakukan

Ilustrasi aksi demonstrasi di Gejayan. (IDN Times/Paulus Risang)

Kompol Andhies menyebut meski tidak ada rencana penutupan, atau jalan tetap dibuka, namun disebutnya jika terjadi kepadatan akan dilakukan buka tutup.

"Apabila padat diberlakukan sistem buka tutup. Gak ada (Tidak ada penutupan di pertigaan Gejayan)," jelas Kompol Andhies.

2. Permintaan jaga warga

Ilustrasi aksi di pertigaan Gejayan. (IDN Times/Siti Umaiyah)

Diketahui beredar surat dari Kapanewon Depok untuk Lurah Caturtunggal, dalam permohonan personil Jaga Warga. Dalam surat tersebut disebut kegiatan Gejayan Memanggil Kembali memiliki potensi kerawanan yang dapat menimbulkan risiko gangguan trantibum di tengah masyarakat.

"Hal ini memerlukan antisipasi dari seluruh pihak terkait," keterangan dalam surat permohonan personil Jaga Warga Kapanewon Depok, yang ditandatangani Panewu Depok, Wawan Widiantoro.

3. Soroti berbagai permasalahan

Aksi 'Gejayan Kembali Memanggil' di Pertigaan Gejayan, Sleman, DIY, Sabtu (16/12/2023). (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Gejayan Memanggil Kembali, Aksi Se-Jagad (Jaringan Gugat Demokrasi) menyoroti tindakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) jelang Pemilihan Presiden (Pilpres). Selain juga menyoroti proses Pemilu secara umum hingga pelanggaran HAM.

Editorial Team