Airlangga Sungkan Tegur Jusuf Kalla yang Dukung Anies di Pilpres

Sleman, IDN Times - Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto, menyatakan dirinya menghormati Jusuf Kalla (JK) sebagai kader senior di partainya. Pernyataan itu muncul saat Airlangga disinggung apakah dirinya akan memberikan teguran kepada JK yang mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) Pilpres 2024.
"Senior selalu kita hormati," kata Airlangga ditemui di Grand Pacific Hall, Sleman, DIY, Minggu (24/12/2023).
1. Klaim bisa diantisipasi
Airlangga sendiri nampak tak mempersalahkan keputusan JK tersebut saat Golkar sebenarnya mengusung paslon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming di Pilpres 2024. Dia pun mengklaim hal ini sebagai sesuatu yang bisa pihaknya antisipasi.
"Ya karena itu (JK dukung Anies) sesuatu yang bisa diantisipasi," katanya. "Golkar selalu menyelesaikan masalah."
2. Yakin suara tak tergerus
Seiring dengan keputusan JK mendukung Anies ini, Airlangga percaya elektabilitas Prabowo-Gibran maupun Golkar di wilayah-wilayah yang selama ini jadi basis suara tak akan tergerus. Airlangga pede Golkar masih solid di Sulawesi yang jadi basis kuat simpatisan JK dan begitu pula di daerah-daerah lain.
"Kita cukup solid, di Sulawesi juga solid," pungkas Airlangga.
3. JK dukung AMIN
Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla (JK) resmi menyatakan dukungan terbuka terhadap pasangan calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, pada pemilihan umum (pemilu) 2024.
JK menyatakan dukungan secara terbuka di Makassar ketika menemui relawan AMIN pada 19 Desember 2023 lalu. Dia mengatakan Indonesia butuh pemimpin yang tangguh dan mampu menyejahterakan rakyat. Dia menyebut Indonesia menghadapi krisis ekonomi dunia yang terjadi akibat perang di Eropa.
"Kalau Presiden tidak tangguh, akan sulit. Dunia akan sulit. Ekonomi dunia juga lagi sulit. Perang di Ukraina, perang antara China dan Amerika. Kalau ekonomi dunia turun, kita juga ikut kena," ujar JK.
JK juga menyinggung karakter Presiden dalam mengelola anggaran. Dia menyarankan relawan memilih calon pemimpin yang tidak suka menghambur-hamburkan uang. Menurut JK, Indonesia bisa bangkrut bila pemimpinnya senang menghambur-hamburkan anggaran.
"Jadi, kita harus pilih presiden yang tidak menghambur dana. Kalau presidennya boros, asal belanja saja, maka bisa bangkrut negeri ini," ujar Wapres ke-10 dan ke-12 RI itu.
4. JK bukan pengurus Golkar, masih titip caleg
Erwin Aksa, keponakan JK yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran mengaku menghormati keputusan pamannya mendukung pasangan AMIN. Perbedaan sikap politik sudah kerap terjadi sebelumnya di keluarga besar Aksa dan Kalla. Meski begitu, kata Erwin, JK masih menitipkan caleg-calegnya lewat Golkar.
"Pak JK menghargai sikap Golkar. Bahkan, menghadapi Pileg, Pak JK titip nama untuk nyaleg," ujar Erwin kepada media di Jakarta kemarin.
Meski JK dulu pernah memimpin Golkar, tetapi kini bukan lagi tergabung di dalam struktur kepengurusan partai berlambang pohon beringin tersebut.
"Di Golkar, ada (azas) Prestasi, Dedikasi, Disiplin, Loyalitas, dan Tidak Tercela atau PD2LT. Pak JK bukan pengurus Golkar. Beliau anggota biasa dan tokoh di Golkar," kata pengusaha muda itu.