Sleman, IDN Times - Alat deteksi COVID-19 besutan Universitas Gadjah Mada (UGM), GeNose C19, diyakini masih bisa menjaga akurasinya meskipun telah ada varian baru COVID-19.
MohamadSaifudin Hakim, Jubir GeNose C19 mengatakan, sistem GeNose sendiri tidak mendeteksi virus secara langsung, namun mendeteksi metabolisme yang berupa VOC (volatile organic compound) pasien yang terinfeksi COVID-19. Sehingga pola-pola VOC yang dihasilkan dari infeksi beberapa varian COVID-19 kemungkinan besar tidak banyak perubahan.
"Pola-pola VOC yang dihasilkan dari infeksi dengan beberapa varian itu kemungkinan besar tidak memiliki banyak perubahan. Sehingga dengan adanya varian baru yang beredar tersebut, kami yakin bahwa GeNose tetap bisa menjaga akurasinya," ungkapnya pada Jumat (30/4/2021).