Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Penampilan FSTVLST dalam event Cherrypop 2024 di Lapangan Kenari, Sabtu (10/8/2024). (Dok. Istimewa)
Penampilan FSTVLST dalam event Cherrypop 2024 di Lapangan Kenari, Sabtu (10/8/2024). (Dok. Istimewa)

Intinya sih...

  • Cherrypop 2025 menyuguhkan empat panggung dengan total 58 penampil, termasuk Rumahsakit, ALI, Pure Saturday, Bernadya, JKT 48, The Monophones,

Yogyakarta, IDN Times – Sesuatu yang berbeda selalu coba dihadirkan dalam gelaran Cherrypop. Tahun ini Cherrypop 2025 dengan tema ‘Gelanggang Musik’ mencoba menghadirkan kolaborasi musisi dan seniman.

Creative Director Cherrypop 2025, Arsita Pinandita mengatakan, tahun lalu Cherrypop menghadirkan sejumlah band dengan perayaan album pentingnya, kali ini Cherrypop menghadirkan sesuatu yang beda. “Setiap tahun kami membayangkan sesuatu yang beda, kali ini kami hadirkan kolaborasi (seniman dan musisi),” ujar Arsita, saat jumpa pers, di Artotel Suites Bianti, Jumat (1/8/2025).

1. Kolaborasi FSTVLST dan Angki

Vokalis FSTVLST, Sirin Farid Stevy Asta (kiri). (Dok. Istimewa)

Kolaborasi antara seniman dan musisi yang akan tampil yaitu FSTVLST dengan Angki Purbandono. Angki merupakan seniman yang tinggal dan bekerja di Yogyakarta sekaligus pendiri Ruang MES 56 dan PAPs (Prison Art Program). Angki sudah melalang buana di dunia seni, mulai Residensi 1 Tahun Asian Artist Fellowship dan Changdong Art Studio di Korea Selatan, Selain itu, Angki juga pernah menggelar pameran tunggal di berbagai tempat, seperti 2 Folders from Fukuoka, Fukuoka Asian Art Museum, Fukuoka, Jepang (2010) hingga Grey Area di Bangkok, Thailand (2017).

Vokalis FSTVLST, Sirin Farid Stevy Asta mengatakan kolaborasi menjadi satu hal yang menarik, ia mengaku beruntung bisa berkolaborasi dengan Angki. Diskusi serius antara FSTVLST dan Angki pun dilakukan untuk menggarap kolaborasi ini. “Menarik ari kolaborasi ini dari unit musik dengan perupa, seniman,” ungkap Farid.

Farid mengatakan pertemuan yang cukup intens dengan Angki yang berlangsung lama juga memudahkan kolaborasi. “Ngobrol gak perlu waktu lama, FSTVLST Angki tanpa menghilangkan entitas masing-masing. Ketemu di tengah, jadilah karya kolaborasi,” ujarnya.

Ia menyebut karya Angki yang akan ditampilkan belum pernah dipresentasikan di medium lainnya. Karya yang ada juga mengolaborasikan dari ‘larangan-larangan’ yang dikeluarkan FSTVLST. “Dulu banyak yang membawa bendera, banner FSTVLST, kami di atas panggung merasa gak layak sampai segitu, cenderung menjijikan. Kalau mau bawa bendera aku sayang ibu atau orang yang berjasa besar saja,” ungkap Farid.

2. The Adams dan Eko Nugroho

Seniman, Eko Nugroho. (Dok. Istimewa)

Selain FSTVLST dan Angki, kolaborasi juga hadir dari band The Adams dengan Eko Nugroho. Eko merupakan perupa asal Yogyakarta yang sudah memamerkan karyanya baik nasional hingga internasional. la sudah menyelami dunia seni sejak duduk di bangku sekolah, tepatnya di Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR). Eko sendiri banyak menyelenggarakan pameran, seperti ROH Project, Jakarta Indonesia (2023), hingga Musée d'Art Moderne de la Ville de Paris, Perancis (2013).

“Sebelum ditawari, saya memang suka musik, salah satunya The Adams. Senang pastinya bisa berkolaborasi, dengan idola-idola yang menginspirasi, membangun mood,” ujar Eko.

Bagi Eko kolaborasi ini menjadi tantangan tersendiri, dan akan menampilkan yang terbaik untuk kolaborasi ini. “Ketika yang datang nanti pendengar musik yang bagus, tentu mencoba menawarkan visual yang bagus juga,” ungkap Eko.

Persiapan untuk kolaborasi ini disebut Eko cukup mendadak. “Mendadak juga, tapi easy going, karena saya tahu style, energi The Adams, mengalir saja. Saya kalau The Adams di Jogja, nonton,” ungkap Eko.

 

3. Empat panggung dengan puluhan penampil

Jumpa pers Cherrypop 2025, di Artotel Suites Bianti, Jumat (1/8/2025). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Sesuatu yang berbeda lainnya dari Cherrypop 2025 yaitu jumlah panggung. Berbeda dari tahun sebelumnya yang menyuguhkan tiga panggung berbeda, yaitu Cherry Stage, Nanaba Stage, dan Yayapa Stage, tahun ini bertambah satu panggung lagi yang diberi nama Chilli Stage. Panggung ini dirancang khusus untuk membuka ruang bagi format musik di luar struktur band. Nantinya Chilli Stage akan dibuat dengan konsep intimate gigs, tertutup, dan hanya dapat dikunjungi maksimal 100 orang saja

Cherrypop 2025 sudah resmi merilis seluruh deretan penampil, total terdapat 58 penampil, antara lain Rumahsakit, ALI, Pure Saturday, Bernadya, JKT 48, dan sederet musisi lainnya. Tak ketinggalan nuansa mitos dihadirkan di antaranya The Monophones, Kornchonk Chaos, Dojihatori, Santet. Kemudian ada Emerging yang dibawakan oleh Om Kacau Balau, The Skit, Loon, dan Colorcode.

Editorial Team