Vokalis FSTVLST, Sirin Farid Stevy Asta (kiri). (Dok. Istimewa)
Kolaborasi antara seniman dan musisi yang akan tampil yaitu FSTVLST dengan Angki Purbandono. Angki merupakan seniman yang tinggal dan bekerja di Yogyakarta sekaligus pendiri Ruang MES 56 dan PAPs (Prison Art Program). Angki sudah melalang buana di dunia seni, mulai Residensi 1 Tahun Asian Artist Fellowship dan Changdong Art Studio di Korea Selatan, Selain itu, Angki juga pernah menggelar pameran tunggal di berbagai tempat, seperti 2 Folders from Fukuoka, Fukuoka Asian Art Museum, Fukuoka, Jepang (2010) hingga Grey Area di Bangkok, Thailand (2017).
Vokalis FSTVLST, Sirin Farid Stevy Asta mengatakan kolaborasi menjadi satu hal yang menarik, ia mengaku beruntung bisa berkolaborasi dengan Angki. Diskusi serius antara FSTVLST dan Angki pun dilakukan untuk menggarap kolaborasi ini. “Menarik ari kolaborasi ini dari unit musik dengan perupa, seniman,” ungkap Farid.
Farid mengatakan pertemuan yang cukup intens dengan Angki yang berlangsung lama juga memudahkan kolaborasi. “Ngobrol gak perlu waktu lama, FSTVLST Angki tanpa menghilangkan entitas masing-masing. Ketemu di tengah, jadilah karya kolaborasi,” ujarnya.
Ia menyebut karya Angki yang akan ditampilkan belum pernah dipresentasikan di medium lainnya. Karya yang ada juga mengolaborasikan dari ‘larangan-larangan’ yang dikeluarkan FSTVLST. “Dulu banyak yang membawa bendera, banner FSTVLST, kami di atas panggung merasa gak layak sampai segitu, cenderung menjijikan. Kalau mau bawa bendera aku sayang ibu atau orang yang berjasa besar saja,” ungkap Farid.