Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie. (IDN Times/Siti Umaiyah)
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie, mengatakan dari belasan kasus itu ada 5 pasien yang dilaporkan meninggal dunia. "Dari lima yang meninggal, empat orang itu benar-benar balita, yang satu orang di usia 10 tahun satu bulan," kata Pembajun.
Adapun dari belasan kasus yang tercatat Dinkes, usia pasien terdata antara umur 7 bulan hingga 13 tahun. Dua dari mereka telah dinyatakan sembuh.
Dari belasan pasien ini, terdapat 10 kasus yang belum diketahui faktor utama penyebabnya (unknown etiology). Selebihnya karena multisystem inflamatory syndrom (MIS-C) atau komplikasi akibat COVID-19.
Pembajun menuturkan, para pasien ini mengalami gejala antara lain batuk disertai pilek, kemudian penurunan volume urine hingga tidak bisa buang air kecil.
"Itu justru hati-hati, jangan-jangan memang ginjal itu tidak berfungsi dengan baik lagi. Jadi imbauan kami ibu dan bapak yang punya anak balita batuk pilek demam, kalau urine sedikit harus segera (ditangani fasyankes). Hari 3 sampai 5 volume urine mulai sedikit itu tanda ginjal bermasalah," paparnya.