Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih.
Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih.(Dok.Diskominfo Gunungkidul)

Intinya sih...

  • Guru ikuti aturan BGN malah ikut keracunan setelah mencicipi MBG, mengalami gejala satu jam lebih awal ketimbang murid.

  • Lebih dari 600 siswa dan guru keracunan akibat hidangan MBG yang disajikan pada Selasa pagi, sampel makanan dan feses diambil untuk diperiksa.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Yogyakarta, IDN Times - Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih berencana memanggil seluruh kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayahnya. Hal ini dilakukan buntut dugaan kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dialami ratusan siswa di Saptosari.

"Kami Jumat (besok) akan mengundang semua kepala dapur (SPPG)," kata Endah di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Kamis (30/10/2025).

1. Perketat pengawasan program, masih ada siswa dirawat

Pascakejadian ini, kata Endang, pihaknya ikut memperketat pengawasan pada pelaksanaan program unggulan Presiden Prabowo Subianto ini.

Endah berujar, mereka yang mengeluhkan gejala keracunan akibat mengonsumsi MBG ini telah tertangani dengan baik. Sekalipun, kata dia, sebagian perlu penanganan lebih lanjut.

"Masih ada yang dirawat di rumah sakit sampai sekarang," ucap Endah.

2. Guru ikuti aturan BGN malah ikut keracunan

ilustrasi keracunan makanan (IDN Times/Novaya Siantita)

Selain para siswa, gejala keracunan juga dikeluhkan para guru SMKN 1 Saptosari yang juga ikut mencicipi MBG sebelum diberikan kepada murid.

Menurut Endah, para guru mencicipi MBG sebagaimana bunyi aturan yang dibuat oleh BGN.

"Karena BGN yang meminta waktu itu sehingga dapurnya memberikan porsi untuk mencicipi dan mereka juga keracunan," tutur Endah.

Para guru ini, lanjutnya, mengalami gejala keracunan satu jam lebih awal ketimbang para murid, yakni, pada Rabu (30/10/2025) dini hari.

"Karena diminta untuk mencicipi mereka keracunan lebih dulu jam dua dan anak-anak jam tiga pagi," pungkas Endah.

3. Lebih dari 600 siswa dan guru keracunan MBG

Sebelumnya, dugaan gejala keracunan akibat mengonsumsi MBG dialami lebih dari 600 siswa di SMKN 1 Saptosari dan SMPN 1 Saptosari, Gunungkidul.

Dugaannya, keracunan timbul buntut hidangan MBG yang disajikan dan dikonsumsi pada Selasa (28/10/2025) pagi.

Sampel makanan dari hidangan MBG telah diambil untuk diperiksa. Demikian pula muntahan serta feses para siswa. SPPG Planjan yang mendistribusikan hidangan ke kedua sekolah tersebut sudah disetop operasinalnya sementara waktu.

Editorial Team