Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
‎6 Siswa SD di Gunungkidul Diduga Keracunan Usai Santap MBG
Ilustrasi MBG yang disajikan kepada para siswa. (IDN Times/Riyanto)

Intinya sih...

  • Penyelidikan dilakukan terhadap dugaan keracunan makanan di SD Piyaman 3 Wonosari, termasuk pengambilan sampel makanan dan pemeriksaan laboratorium.

  • SPPG diminta untuk mengevaluasi dan menyempurnakan kegiatan Makan Bergizi Gratis agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa depan.

  • Orang tua murid yang anaknya mengalami keracunan berharap agar MBG dievaluasi agar kejadian serupa tidak terjadi lagi. Anaknya mengalami muntah setelah mengonsumsi susu yang agak berbau.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Gunungkidul, IDN Times - ‎Dugaan keracunan makanan akibat Makan Bergizi Gratis (BMG) kembali terjadi di Gunungkidul. Sebanyak enam siswa dari SD Piyaman 3 Wonosari dilarikan ke RSUD Wonosari pada Jumat (3/10/2025) usai mengalami mual setelah mengonsumsi MBG.

‎"Ada enam siswa yang dibawa ke RSUD Wonosari namun saat ini kondisi sudah membaik dan segera diperbolehkan pulang. Ini dugaan sementara keracunan," kata Komandan Kodim 0730/Gunungkidul, Letkol Inf Roni Hermawan.

1. Sampel makanan MBG telah diambil

Ilustrasi. Salah satu menu MBG dengan pengawasan ketat untuk meminimalisir keracunan makanan, Rabu (1/10/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Kodim 0730 selaku pendamping MBG di Gunungkidul langsung berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul untuk menindaklanjuti dugaan kasus keracunan tersebut.

"Menu makanan yang ada tempe, ada yang makan anggur, cuma itu kan tidak bisa dijadikan patokan dan diambil sampelnya," ucapnya.

Selain itu, pihaknya bersama Dinkes juga mengambil sampel muntahan dan feses untuk uji laboratorium.

‎2. SPPG diminta mengevaluasi MBG dan melengkapi SLHS

Ilustrasi: Pengolahan MBG di SPPG Gagaksipat, Boyolali. (IDN Times/Larasati Rey)

Roni mengatakan, pihaknya berharap penanganan dugaan keracunan makanan ke depan benar-benar diperhatikan oleh pihak yang mengelola dapur SPPG.

"Kita berharap SPPG mau mengevaluasi pendampingan penyempurnaan kegiatan MBG, tidak terulang kembali," tuturnya.

Roni menambahkan, pihaknya juga telah mendatangi SPPG di Jeruk, Wonosari, yang menjadi dapur penyedia MBG sekaligus melakukan pengecekan langsung. Dinkes Gunungkidul pun sudah mengambil sampel air dan makanan dari lokasi tersebut.

"Hasil sampel akan disampaikan kepada SPPG untuk dilakukan perbaikan termasuk SLHS," tandasnya.

‎3. Siswa muntah usai konsumsi susu yang  agak berbau

Ilustrasi. Menu MBG di Kota Bandung. (IDN Times/Debbie Sutrisno)

Salah satu orang tua murid yang anaknya mengalami gejala keracunan, Bowo, mengaku mendapat kabar bahwa putranya dibawa ke RS Wonosari setelah mengalami muntah.

"Anak saya mengonsumsi susu dan nasi, tidak makan buah. Katanya susunya agak bau kemudian muntah," katanya.

"Saya berharap MBG dilakukan evaluasi sehingga tidak terjadi seperti hari ini ke depannya," tambahnya.

Editorial Team