Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)
Sepenuturan Joko, pihaknya sejauh ini belum bisa melacak hingga ke pemicu penyebaran virus ini. Bukan perkara mudah ketika aktivitas sosial yang ditengarai jadi penyebab awal penyebaran COVID-19 sudah terlalu banyak.
Demikian pula dengan jumlah kontak para pasien dengan masyarakat baik di dalam atau pun luar lingkungan tinggal mereka.
"Kalau mau disebut ini klaster, katakanlah ini klaster pengajian ya tidak bisa. Karena tidak semuanya dari sana. Yang lebih tepat ya klaster kampung atau keluarga," ujar Joko.
Dengan adanya kasus-kasus ini, kini RT 01 berstatus zona oranye. Sementara RT 02 zona merah. Oleh karenanya, satgas setempat memberlakukan pembatasan kegiatan. Sementara upaya tracing lanjutan menyasar warga di RT lainnya masih menunggu perkembangan kasus.
Bagaimana pun, Joko menuturkan, pihaknya tetap mengapresiasi seluruh pihak terlibat dalam penanganan serangkaian kasus ini. Termasuk, partisipasi aktif para warga.
"Sudah sangat bagus, karena sudah hampir seratus persen dari warga dua RT dilakukan swab massal dan hasilnya seperti itu sehingga kita sudah jelas petanya," pungkasnya.