Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Tikus liar yang sedang meminum air (unsplash.com/Patrick Kalkman)

Intinya sih...

  • Leptospirosis menular melalui kencing tikus

  • Dinkes waspadai penyebaran Hantavirus

  • Edukasi warga untuk lakukan hidup sehat

Yogyakarta, IDN Times -Sebanyak lima warga Kota Yogyakarta meninggal dunia akibat leptospirosis. Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mencatat kasus tersebut terjadi sejak Januari hingga akhir Juni 2025. Menurut Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan Dinkes Kota Yogyakarta Lana Unwanah, mengatakan saat awal terinfeksi gejalanya tidak terlalu spesifik.

“Mirip-mirip dengan gejala infeksi bakteri atau virus lainnya, sehingga seringkali masyarakat atau pasien terlambat mengakses layanan kesehatan,” ujar Lana, Senin (7/7/2025).

1. Ditularkan melalui kencing tikus

Gejala penyakit leptospirosis (Facebook/Ayo Sehat Kementerian Kesehatan RI)

Lana menjelaskan leptospirosis merupakan penyakit yang ditularkan melalui kencing tikus yang terinfeksi bakteri Leptospira. Gejala awal yang muncul pada pasien antara lain demam, nyeri kepala, nyeri otot (khususnya di daerah betis dan paha), mata kuning, merah dan iritasi, serta diare.

2. Dinkes waspadai penyebaran Hantavirus

ilustrasi tikus penyebab leptospirosis (pixabay.com/Alexas_Fotos)

Lana mengungkapkan selain leptospirosis, pihaknya juga mewaspadai potensi penyebaran Hantavirus yang ditularkan melalui kontak dengan kotoran, urin, dan air liur tikus yang terinfeksi Orthohantavirus, termasuk melalui inhalasi partikel aerosol dari ekskresi tikus.

3. Edukasi warga untuk lakukan hidup sehat

ilustrasi hama tikus (pexels.com/DSD)

Lana menambahkan langkah pencegahan sedang diperkuat, termasuk edukasi masyarakat melalui pola hidup bersih dan sehat (PHBS), deteksi dini, dan peningkatan kapasitas layanan kesehatan.

“Jika mengalami gejala-gejala tersebut kami harap masyarakat segera memeriksakan diri ke puskesmas atau fasilitas kesehatan tingkat pertama,” ujar Lana.

Editorial Team