5 Tanda Kamu Harus Berhenti Minum Teh, Merasa Cemas dan Stres

Intinya sih...
- Minum teh berlebihan dapat meningkatkan risiko asam lambung tinggi dan refluks lambung, terutama bagi orang dengan riwayat penyakit asam lambung.
- Konsumsi teh berlebihan dapat menyebabkan perasaan cemas, gelisah, dan stres akibat kandungan kafein yang terdapat dalam teh.
- Terlalu banyak minum teh dapat mengganggu tidur dan menyebabkan pusing serta sakit kepala karena efek samping dari konsumsi kafein yang berlebihan.
Teh menjadi salah satu minuman populer di Indonesia. Minuman ini kerap dikonsumsi setiap saat, baik di pagi, siang, sore, bahkan malam hari. Beberapa penelitian menemukan bahwa teh dapat mengurangi kecemasan, memperbaiki suasanan hati, dan meredakan sakit kepala, dilansir Health.
Namun, hal itu bukan berarti kamu bisa mengonsumsi teh setiap saat. Pasalnya, terlalu banyak minum teh bisa memicu beberapa efek samping bagi kesehatan. Dilansir Times of India, minum 2-3 cangkir setiap hari umumnya aman untuk orang yang sehat. Akan tetapi, konsumsi yang berlebihan dapat menyebabkan masalah pencernaan, peningkatan detak jantung, dan tekanan darah tinggi.
Dalam artikel kali ini akan membahas terkait tanda kamu harus berhenti minum teh. Yuk simak ulasannya!
1. Asam lambung naik
Salah satu tanda tubuh terlalu banyak minum teh adalah naiknya asam lambung. Ini karena, teh mengandung kafein yang dapat meningkatkan produksi asam lambung dan melemahkan sfingter esofagus bagian bawah. Selain itu, minum teh terlalu banyak juga bisa memperparah kondisi refluks asam lambung yang sudah ada sebelumnya.
Adapun bagi orang-orang yang tidak memiliki riwayat penyakit asam lambung, teh tetap menyebabkan gejala mulas dengan melemaskan sfingter yang menghalangi kerongkongan dari lambung.
2. Stres dan gelisah
Teh memang dapat digunakan untuk mengatasi perasaan stres, cemas, dan kegelisahan. Namun bila dikonsumsi secara berlebihan, maka teh dapat menyebabkan efek sebaliknya, yaitu menimbulkan perasaan cemas, gelisah, dan stres.
Efek tersebut dipicu oleh kandungan kafein yang ada dalam teh. Oleh karena itu, bila tubuh menunjukkan tanda-tanda cemas, gelisah, atau stres, kamu perlu menghentikan asupan teh ataupun kafein lainnya, termasuk kopi dan minuman bersoda.
3. Gangguan tidur
Minum teh terlalu banyak dapat menyebabkan gangguan tidur pada beberapa orang. Studi menunjukkan, 200 miligram (mg) kafein yang diminum enam jam atau lebih sebelum tidur dapat berdampak negatif pada kualitas tidur seseorang.
Alasannya karena kafein dapat menghambat hormon pemicu tidur, melatonin. Pasalnya, efek kafein dalam teh biasanya dimulai 30 menit setelah dikonsumsi dan bisa bertahan selama lima jam atau lebih. Oleh karena itu, sebaiknya hindari minum teh berlebih, terutama 4-6 jam sebelum tidur malam.
4. Pusing dan sakit kepala
Pusing dan sakit kepala bisa menjadi salah satu tanda bahwa tubuh terlalu banyak minum teh, kopi, atau minuman berkafein lainnya pada hari itu. Biasanya, orang akan mengalami efek samping ini jika mengonsumsi lebih dari enam cangkir kafein dalam sehari.
Apabila merasakan pusing atau sakit kepala setelah minum teh, cobalah untuk berhenti meminumnya. Selain itu, batasi minum teh harian kamu sebanyak 2-3 cangkir sehari.
5. Tubuh dehidrasi
Teh bersifat diuretik yang dapat menyebabkan seseorang lebih sering buang air kecil. Ini karena, kafein dalam teh dapat meningkatkan aliran darah ke ginjal, yang kemudian mengirim pesan ke ginjal untuk mulai mengeluarkan lebih banyak air.
Apabila kebiasaan minum teh tidak diimbangi dengan asupan air putih yang seimbang, minuman berkafein ini bisa menyebabkan dehidrasi. Akan tetapi, tingkat dehidrasi juga tergantung pada jenis teh yang diminum. Penelitian menunjukkan, seseorang harus minum lebih dari 500 miligram teh atau lebih dari enam cangkir sebelum mengalami dehidrasi yang terkait dengan sering buang air kecil.
Nah, itulah beberapa tanda ketika tubuh terlalu banyak minum teh. Apabila merasakan tanda-tanda di atas, berhentilah minum teh untuk sementara waktu.