Sleman, IDN Times - Empat Kecamatan di Kabupaten Sleman yang sebelum ditetapkan menjadi zona merah COVID-19, saat ini sudah turun statusnya menjadi zona oranye. Keempat kecamatan tersebut meliputi Kecamatan Depok, Ngemplak, Mlati dan Gamping.
Sementara itu, kecamatan Cangkringan hingga saat ini masih mempertahankan statusnya sebagai zona hijau.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Sleman, Shavitri Nurmaladewi menjelaskan, suatu daerah ditetapkan menjadi zona merah, apabila dalam satu bulan terakhir terdapat penularan lokal. Zona merah ini bisa turun menjadi zona oranye apabila dari kasus terakhir di generasi tersebut tidak menularkan ke generasi berikutnya.
"Zona merah jika ada transmisi lokal sesuai perpu, yaitu generasi 2 ke generasi 3 yang secara epidemiologi bisa dibuktikan. Zona merah bisa turun menjadi oranye jika dari kasus terakhir di generasi tersebut tidak menularkan ke generasi berikutnya," ungkapnya saat dikonfirmasi pada Sabtu (4/7).
Shavitri memaparkan, selain 4 kecamatan, beberapa desa yang sebelumnya berstatus zona merah, kini sudah turun menjadi oranye. Beberapa desa tersebut di antaranya Wedomartani (Ngemplak), Tlogoadi (Mlati) , Balecatur (Gamping), serta Caturtunggal (Depok).
"Sudah lebih dari sebulan tidak ada laporan penularan, sehingga naik menjadi oranye," terangnya.
Dari keseluruhan data peta epidemiologi COVID-19 Kabupaten Sleman, saat ini diketahui ada 7 kecamatan yang ditetapkan sebagai zona oranye. 7 kecamatan tersebut meliputi Kecamatan Ngaglik, Sleman, Mlati, Godean, Gamping, Depok dan Prambanan.
Untuk kecamatan yang ditetapkan sebagai zona kuning, setidaknya ada 9 yang meliputi Kecamatan Turi, Pakem, Ngemplak, Kalasan, Berbah, Tempel, Seyegan, Minggir, dan Moyudan.
Sedangkan untuk satu kecamatan yang tersisa, yakni Cangkringan, menjadi satu-satunya kecamatan di Sleman yang masih berstatus zona hijau.