Silaturahmi Virtual Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Dok. Humas Pemprov Jateng
Selanjutnya, Nyarwi melihat jika dukungan pasar politik internal di PDIP terhadap Ganjar Pranowo tampak masih belum aman. Bukan tidak mungkin, nasib Ganjar Pranowo untuk dapat memaksimalkan karier politiknya melalui PDIP sudah di ujung tanduk.
Meski memiliki tingkat elektabilitas yang cukup tinggi, Ganjar berpotensi kehilangan peluang untuk mendapatkan tiket dari PDIP agar bisa masuk dalam bursa Pilpres 2024 mendatang.
Sebagaimana yang dipotret oleh sejumlah lembaga survei, termasuk Indonesian Presidential Studies (IPS), Ganjar selama beberapa bulan terakhir tampak makin populer dan tingkat elektabilitasnya juga cukup tinggi melampau deretan sejumlah publik figur dan para tokoh pimpinan partai, termasuk Puan Maharani sendiri.
Data survey IPS Awal April 2021, untuk 30 nama capres, menunjukkan bahwa elektabilitas Ganjar sebesar 14,4 persen. Elektabilitas ini berada di urutan no dua setelah Prabowo 25,4 persen. Di dalam bursa Cawapres, untuk 30 nama, Ganjar juga berada di urutan nomor 3, yaitu 8,3 persen, setelah Anies Baswedan 12,8 persen.
"Tingkat elektabilitas ini juga tidak banyak mengalami perubahan untuk survei dengan 18 dan 10 nama Capres dan Cawapres. Kendati demikian, potensi elektabilitas Ganjar ini tidak akan bermakna, jika Ganjar gagal mendapatkan dukungan internal dari pimpinan PDIP," katanya.