3 Rambu Sederhana di Peternakan Bantu Cegah Ayam Terinfeksi

Sleman, IDN Times - Sebagai upaya mencegah kuman penyakit agar tidak masuk ke peternakan (biosekuriti) ada 3 rambu sederhana yang bisa diterapkan. Tiga zona tersebut meliputi zona merah, kuning, dan hijau.
Suci Paramitasari Syahlani, Ketua Departemen Sosial Ekonomi Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) menjelaskan, pembagian zona ini diperlukan agar ayam tetap sehat dan menghasilkan produk yang aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH).
"Pembagian zona bertujuan mengatur masuknya orang dan benda ke peternakan karena keduanya merupakan perantara yang memungkinkan kuman masuk ke tubuh ayam," ungkapnya pada Minggu (18/4/2021).
1. Berikut zona dan pembagiannya

Untuk zona merah meliputi semua area di luar peternakan, di mana setiap orang termasuk karyawan kandang dan benda yang dibawa dan dianggap berpotensi membawa kuman penyakit, misalnya kendaraan dan sepatu. Zona kuning adalah zona transisi antara zona merah dan zona hijau atau area produksi. Di zona ini, dilakukan penyortiran telur sebelum dibawa ke penjual. Sedangkan untuk zona hijau merupakan area bersih/produksi.
Menurut Suci, pada prinsipnya zona merah adalah area kotor, zona kuning adalah area transisi, dan zona hijau adalah area bersih atau area produksi.
"Sebelum masuk zona hijau, peternak harus berganti alas kaki khusus zona hijau. Di zona ini, diharapkan tidak ada kuman penyakit yang masuk yang dapat membahayakan ayam petelur sehingga hanya pekerja kandang dan yang berkepentingan saja yang dapat masuk ke area ini. Semua benda yang masuk di area ini harus disinfektan," katanya.
2. Bisa diterapkan oleh semua peternak

Suci menerangkan, praktik biosekuriti ini dapat diterapkan dengan mudah dan murah, di peternakan kecil sekalipun. Kunci keberhasilan penerapan bukan pada peralatan tetapi pada niat kuat dan kedisiplinan pemilik. Ketika peternakan dekat dengan rumah tinggal, maka cukup dipastikan bahwa area kandang terlindungi dan dijadikan zona hijau. Hal ini dapat memberi tanda dengan bahan sederhana, misalnya tali rafia hijau.
Beberapa peralatan yang perlu disiapkan antara lain beberapa pasang sandal dengan warna berbeda sesuai dengan warna zona dan cairan disinfektan di ember untuk mencelupkan kaki.
"Peternak diharuskan membiasakan diri untuk mandi sebelum memasuki zona hijau dan setelahnya mengenakan pakaian dan sandal khusus. Hal ini terkesan sederhana tetapi sangat bermakna untuk merintis biosekuriti 3 zona," terangnya.
3. Biosekuriti bisa jadikan telur dan ayam lebih sehat

Suci menerangkan, penerapan biosekuriti ini bisa membuat ayam dan telur lebih sehat dan berkualitas sehingga aman dikonsumsi. Jika ayam sehat, peternak dapat meminimalkan biaya kesehatan dan memaksimalkan keuntungan. Selain itu, ayam yang sehat memiliki produktivitas tinggi.
“Untuk memastikan penerapan biosekuriti agar berjalan dengan baik, diperlukan komitmen dari pemilik yang diikuti oleh keluarga, karyawan, pemasok, dan pembeli. Selain itu, kandang harus dibersihkan secara rutin untuk menjaga higienitasnya,” paparnya.