Ilustrasi Kemiskinan (IDN Times/Arief Rahmat)
Tri mengatakan, validasi jumlah warga miskin menggunakan data agregat 18,38 persen dikali jumlah penduduk. Namun, tidak ditemukan data kemiskinan by name by address (berdasarkan nama dan alamat rumah).
Angka kemiskinan di Kulon Progo yang dirilis BPS sendiri bukanlah dari hasil sensus, melainkan data sampling dari 700 kepala keluarga (KK) yang disurvei. Jumlah KK tersebut untuk menggambarkan populasi 120 ribu KK di wilayah tersebut.
"Hal ini menjadi masalah kami, bagaimana program pengentasan kemiskinan itu tepat sasaran. Kalau mengandalkan angka dari BPS, kita tidak mengenal mereka," ungkapnya.
Tri melanjutkan, pihaknya akan memfokuskan program pengentasan kemiskinan ekstrem di empat kapanewon, yaitu Pengasih, Samigaluh, Kokap, dan Sentolo pada 2022. Di wilayah tersebut, terdapat 10 kalurahan dengan tingkat kemiskinan ekstrem.
"Nanti akan kami evaluasi apakah program pengentasan kemiskinan tepat sasaran. Dampak program tersebut bisa dilihat dalam satu tahun," tandasnya.