Kulon Progo, IDN Times - Sebanyak 253 calon jemaah haji dari Kabupaten Kulon Progo batal berangkat ke Tanah Suci. Pembatalan menyusul keputusan pemerintah akibat pandemik.
"Jadi untuk jemaah haji tahun ini yang seharusnya diberangkatkan pada tahun 2020 namun diundur tahun 2021. Kali ini kembali tertunda," kata Kepala Kantor Kemenag Kulon Progo, Ahmad Fauzie, Jumat (4/6/2021).
Selama dua tahun menunggu diberangkatkan naik haji, setidaknya tiga calhaj sudah meninggal terlebih dahulu dan akhirnya diserahkan kepada anaknya. Sementara untuk daftar tunggu calhaj di Kulon Progo hingga saat ini mencapai 12 ribu.
"Dengan dua kali penundaan pemberangkatan calhaj maka penantian untuk ibadah haji semakin lama," ungkapnya.
Sesuai UU Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah memberikan amanah kepada pemerintah untuk melaksanakan tugas perlindungan, oleh karenanya faktor keselamatan, kesehatan dan keamanan jemaah menjadi faktor utama.
"Ini memang keputusan yang pahit, namun ini ujian semoga pandemik segera berakhir," ungkapnya.
Fauzi menyebut sejumlah calhaj mencabut biaya pelunasan haji dan hal tersebut menjadi hak dari dari masing-masing calhaj. Calhaj tetap diprioritaskan untuk diberangkatkan meski mencabut biaya pelunasan haji setelah kembali melunasi.
"Ada lima calhaj yang mencabut biaya pelunasan haji, namun bukan biaya pendaftarannya ya," ujarnya.