Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi tersangka (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi tersangka (IDN Times/Aditya Pratama)

‎Bantul, IDN Times - ‎Jajaran Satuan Reserse (Satres) Narkoba Polres Bantul, berhasil menangkap dua tersangka pembuat minuman keras oplosan yang menyebabkan lima warga Bantul dan dua warga Kabupaten Kulon Progo tewas.

1. Bermula dari meninggalnya warga Kalurahan Palbapang

Kasi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry. (IDN Times/Daruwaskita)

Kasi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry, mengatakan dua tersangka yang ditangkap adalah Nuryanto alias Kenur (42) dan Iskandar alias Kandar (46), keduanya berasal dari Kalurahan Poncosari, Kapanewon Srandakan, Kabupaten Bantul. Kejadian ini bermula dari kematian Sandiko alias Ciblek (43), warga Kalurahan Palbapang, Kapanewon Bantul, di RSUD Panembahan Senopati Bantul pada Selasa (3/10/2023).

"Atas kejadian korban meninggal di RSUD Panembahan Senopati Bantul, penyidik melakukan penyelidikan," katanya, Jumat (13/10/2023).

2. Tersangka mengaku memproduksi dan menjual miras oplosan‎

Ilustrasi Miras ilegal dalam kemasan botol air mineral (IDN Times/Abdul Halim)

Hasil penyelidikan mengungkap bahwa minuman keras yang dikonsumsi korban berasal dari Nuryanto alias Kenur dan Iskandar alias Kandar.

"Dari pemeriksaan terhadap dua tersangka, mereka mengakui menjual miras kepada para korban yang diketahui meninggal dunia usai meminum miras oplosan yang mereka produksi," ucap Jeffry. "Jadi keduanya mengakui membuat dan menjual minuman keras oplosan."‎

3. Tersangka langsung ditahan

Ilustrasi penjara (IDN Times/Mia Amalia)

"Dari para tersangka ini petugas mengamankan barang bukti berupa dua botol diduga sisa minuman beralkohol, dan tiga unit gawai milik para pelaku," ucap Jeffry.

Adapun sisa miras yang terdapat dalam botol tersebut telah dikirim ke laboratorium untuk memastikan kandungan zat yang terdapat dalam minuman yang ditemukan.

"Saat ini dua tersangka sudah dilakukan penahanan di Polres Bantul," pungkasnya.‎

Editorial Team