TNI AU Bakal Punya Sejumlah Alutsista Baru, Rafale hingga Bayraktar

Airbus A400M dan AEW serta MRTT juga akan segera mendarat

Intinya Sih...

  • TNI AU akan mendatangkan 42 pesawat tempur Rafale mulai tahun 2026 untuk memperkuat ketahanan udara Indonesia.
  • Selain itu, juga akan didatangkan pesawat angkut Airbus A400M dan pesawat peringatan dini (AEW) serta MRTT.
  • Penguatan sektor udara meliputi penambahan unit pesawat terbang tanpa awak (PTTA) seperti CH-4 buatan Tiongkok dan ANKA dari Turki.

Bantul, IDN Times - Sejumlah alutsista baru bakal segera didatangkan demi memperkuat ketahanan dan kedaulatan Republik Indonesia dari sektor udara. Beberapa alat utama sistem senjata yang segera mendarat dan jadi milik TNI AU meliputi pesawat tempur, pesawat nirawak, hingga radar.

1. Datangkan 42 unit Rafale

TNI AU Bakal Punya Sejumlah Alutsista Baru, Rafale hingga BayraktarJet tempur Rafale yang akan dimiliki oleh TNI Angkatan Udara (AU). (Dokumentasi tim media Kemhan)

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal Tonny Harjono, menyebut mulai 2026 nanti terhitung sebanyak 42 unit pesawat tempur Rafale akan didatangkan.

"Tahun 2026 nanti kita akan kedatangan pesawat tempur Rafale, kemudian selanjutnya bertahap sampai dengan 42 pesawat. Kemudian ada juga modernisasi radar, kita akan mendapatkan tambahan radar," kata Tonny usai pelaksanaan HUT ke-78 TNI AU di Lapangan Dirgantara AAU, Bantul, DIY, Senin (21/4/2024) pagi.

Selain itu, TNI AU juga akan mendapatkan pesawat angkut Airbus A400M dan pesawat peringatan dini atau Airborne Early Warning (AEW).

"Dan kita juga berharap akan ada penambahan pesawat MRTT yang bisa digunakan untuk transport dan tanker," kata dia.

2. Pesawat nirawak jarak jauh

TNI AU Bakal Punya Sejumlah Alutsista Baru, Rafale hingga BayraktarHUT ke-78 TNI AU di Lapangan Dirgantara AAU, Bantul, DIY, Senin (21/4/2024) pagi. (Dok. TNI AU)

Penguatan di sektor udara meliputi penambahan unit pesawat terbang tanpa awak (PTTA) macam CH-4 buatan Tiongkok dan ANKA dari Turki. TNI AU juga mendapat Bayraktar, PTTA medium altitude long endurance (MALE) yang bisa dioperasikan dari jarak jauh.

"Kita berharap pesawat PTTA ini berkemampuan satelit, di mana kita melaksanakan beyond visual range atau BVR. Bisa menambah range (jangkauan), sehingga kita bisa menerbangkan di luar dari area yang ingin kita pantau. Misalnya di Papua atau di daerah mana, kita bisa menerbangkan dari luar Papua," paparnya.

Baca Juga: Sengketa Pilpres 2024, Pakar Hukum Tata Negara UGM: Keputusan MK Final

3. Renstra jangka panjang

TNI AU Bakal Punya Sejumlah Alutsista Baru, Rafale hingga BayraktarHUT ke-78 TNI AU di Lapangan Dirgantara AAU, Bantul, DIY, Senin (21/4/2024) pagi. (Dok. istimewa)

Disampaikan Tonny, pengadaan alutsista ini masuk ke dalam penyusunan postur Angkatan Udara bagian dari rencana strategis (renstra) 2025-2044. Perencanaan jangka panjang ini diselaraskan dengan anggaran negara.

"Nanti 2025-2044, kita sedang menyusun postur Angkatan Udara yang dibagi menjadi 5 renstra. Di situlah nanti Angkatan Udara seperti apa yang kita inginkan di tahun 2044, kita masih menyusun dan mencari formulasi yang terbaik untuk angkatan udara," paparnya.

"Memang kami menyadari bahwa kekuatan Angkatan Udara sangat dipengaruhi dari kebijakan negara dalam mendukung dalam hal anggaran, tetapi kami Angkatan Udara akan melakukan yang terbaik dalam menjaga kedaulatan nasional di udara khususnya," pungkas Tonny.

Baca Juga: Sleman Jadi Tuan Rumah Rakernas IMA, Diharapkan Dongkrak Potensi UMKM

Tunggul Kumoro Damarjati Photo Community Writer Tunggul Kumoro Damarjati

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya